Film Indonesia Bisa Tumbuh Tanpa Peran Pemerintah

Film Indonesia Bisa Tumbuh Tanpa Peran Pemerintah
Film Indonesia Bisa Tumbuh Tanpa Peran Pemerintah

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat perfilman Yan Wijaya membantah pernyataan Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf yang menyebut  tantangan terberat film Indonesia adalah sulitnya mencari penonton.  Menurutnya, justru kini perkembangan perfilman nasional justru luar biasa karena respons positif penonton.

"Saya ada yang sependapat ada yang tidak dengan Kang Dede. Sesungguhnya film kita sekarang luar biasa baiknya. Memang ada untuk cari 50 ribu penonton susah, tapi ada juga seminggu tayang sudah ada sejuta penonton," ujar Yan dalam dikusi bertajuk RUU Perfilman di DPR, Selasa (8/3).

Pria yang sudah 40 tahun berkecimpung di dunia perfilman nasional itu lantas menyodorkan data  pertumbuhan film Indonesia yang ditayangkan di bioskop. Pada 2011 hanya 77 judul film yang diproduksi.

Tapi, jumlahnya terus bertambah. Tahun 2012 ada 85 judul, sedangkan pada 2013 ada 98 judul film dan 2014 menjadi 109 judul film.

‘Kemudian tahun lalu (2015) menjadi 117 judul dan tahun ini puncaknya, 137 judul. Ini puncak selama ada film Indonesia sejak 1926," tegasnya.

Yan menambahkan, pertumbuhan film nasional itu bisa dibilang tanpa dukungan pemerintah. Tidak sedikit juga dari film Indonesia yang tayang di bioskop bisa ditonton 1 juta orang dalam seminggu tayang.

Karenanya Yan juga sependapat dengan Dede jika pemda membangun bioskop kelas II untuk mendongkrak kebangkitan perfilman nasional. Sebab, tidak jarang film asing justru kalah tenar dibanding produksi dalam negeri.

"Bioskop ini hendaknya didirikan di kabupaten kota. James Bond itu di Padang, kalah sama film Indonesia. Perlu kerja sama dengan pemda bangun bioskop khusus untuk menontot film Indonesia. Ini yang akan membangun film nasional ke depan," pungkasnya.(fat/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News