Tunggu yah..Harga Premium Turun Awal April

Tunggu yah..Harga Premium Turun Awal April
llustrasi. Foto: dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sebentar lagi harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax dan pertalite bakal turun. Penurunan ini diikuti premium. Bahan bakar oktan 88 itu dipastikan dijual lebih murah mulai 1 April mendatang.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, ada dua faktor yang menunjang penurunan harga bensin. Salah satunya, penurunan harga minyak dunia sehingga berada di bawah asumsi harga minyak dalam APBN. Faktor kedua, karena nilai tukar rupiah terhadap USD juga terus menguat selama tiga bulan terakhir.

’’Kalau dilihat dari seluruh aspek, sudah pasti ada penurunan. Berapa besaranya, tunggu saja. Masih dibahas,’’ ujar Sudirman.

Meski harga minyak masih berkisar USD 40 per barel, pemerintah tetap konsisten me-review harga BBM setiap tiga bulan sekali. Perubahan harga terakhir terjadi awal Januari lalu. Saat itu harga premium di Jawa, Madura, dan Bali turun dari Rp 7.400 per liter menjadi Rp 7.050 per liter.

Sudirman juga belum bisa memastikan rencana pencabutan subsidi solar. Meski demikian, dia mengakui sudah memperoleh masukan soal pencabutan subsidi solar sehingga harga bahan bakar mobil niaga itu menjadi Rp 6.650 per liter.

Pada Januari lalu, harga solar diturunkan dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.650 per liter. Pemerintah ketika itu memutuskan tetap menyubsidi solar karena mempertimbangkan dampak terhadap inflasi. Pemerintah menilai kondisi ekonomi saat ini sudah lebih baik bila dibandingkan dengan awal tahun lalu. Karena itu, pemerintah menilai kenaikan harga solar tidak berpengaruh besar terhadap makroekonomi.

Dalam keterangan pers di kantornya kemarin (18/3), Sudirman juga menyinggung tentang kebijakan energi baru dan terbarukan (EBT). Dia memastikan rencana pengembangan EBT tidak akan berhenti meski harga minyak saat ini sedang murah.

Alasannya, harga minyak dunia bisa saja rebound setiap saat meski diyakini tidak akan setinggi pada 2008–2009 yang mencapai USD 100,01 per barel. ’’Kedaulatan energi terjadi ketika kita menggarap potensi yang dimiliki. Potensi kita begitu besar, tapi sedikit yang digarap,’’ jelasnya. (dim/c14/noe/flo/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News