Bandara Silangit Belum Cukup

Bandara Silangit Belum Cukup
Danau Toba. Foto: Metro Siantar/JPG

jpnn.com - JAKARTA – Pengembangan Bandara Silangit  dan adanya penerbangan langsung Jakarta ke bandara yang terletak di Siborong-Borong, Tapanuli Utara (taput) itu, tidak lantas kunjungan wisatawan ke Danau Toba melonjak.

Pemerhati wisata, M.Faried Moertolo, mengatakan, bandara hanyalah salah satu dari tiga aspek penting bagi upaya pengembangan sebuah destinasi wisata. 

Tiga aspek itu adalah accessibility, attraction, dan amenity (3A). Accessibility atau aksesibilitas merupakan sarana dan infrastruktur untuk mempermudah menuju lokasi destinasi. 

“Bandara hanya salah satunya, bukan satu-satunya yang menentukan,” ujar Faried Moertolo kepada JPNN kemarin (20/3).

Sementara, yang menjadi aspek utama justru atraksi. Yakni menyangkut apa yang akan dipertontonkan kepada wisatawan sehingga mereka senang dan terkesan. Atraksi ini bisa berupa tarian daerah, bangunan-bangunan bersejarah. “Sekali lagi, tidak cukup hanya memamerkan air Danau Toba,” cetusnya.

Nah, selama ini, menurut Mantan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata itu, pemda-pemda di sekitar Danau Toba tidak kreatif sehingga aspek atraksi tidak menarik pengunjung Danau Toba.

“Mereka hanya membuat seremoni-seremoni, sudah senang kalau acaranya dibuka gubernur atau bupati dan hanya membuang-buang uang saja,” kritiknya.

Aspek ketiga, amenity atau amenitas, seperti hotel, area parkir, tempat ibadah, dan juga kulinernya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News