Bernostalgia, Ketika Cerita Klasik Berbalut Modernitas

Bernostalgia, Ketika Cerita Klasik Berbalut Modernitas
Salah satu adegan dalam film. Foto : imdb.com

Pecinta film petualangan, pastinya jangan melewatkan kehadiran film yang satu ini. Remake dari film kartun The Jungle Book yang kali pertama tayang pada 1967 akan dibuat versi live-action. Menariknya, Mowgli (Neel Sethi) adalah satu-satunya aktor yang tampil di film tersebut. Yap, semua hewan di film itu adalah animasi.

Hidup sebagai jenis hewan yang berbeda, tentu penduduk hutan merasa risi dengan kehadiran seorang bayi manusia. Beberapa hewan menganggap bayi tersebut tidak akan menyakiti mereka. Namun, tentu ada yang tidak menyetujuinya. Sampai akhirnya, sekelompok serigala Raksha (Lupita Nyong'o) mau menerima bayi itu dalam kawanannya. Bayi tersebut dirawat salah satu serigala betina dari kelompok itu. Yap, bayi tersebut lantas diberi nama Mowgli. Dia tumbuh dengan perilaku serigala.

Hampir beranjak remaja, Mowgli mulai mempertanyakan perbedaan dirinya dengan kawanannya. Lalu, seekor macan bernama Shere Khan (Idris Elba) menemuinya dan menceritakan sedikit kebenaran. Mowgli pun bimbang. Dia mencari kebenaran dirinya bersama seekor beruang, Baloo (Bill Murray), dan seekor panther bernama Bagheraa (Ben Kingsley). Namun, di balik itu semua, Shere Khan ingin mengincar Mowgli dan memangsanya. Mowgli harus bisa melindungi dirinya dari berbagai hewan buas yang menolak keberadaannya.

Tentu perkembangan zaman memaksa sutradara Jon Favreau meninggalkan versi animasi ala 60-an yang muncul pada The Jungle Book (1967) sebelumnya. Berbekal efek CGI (computer generated imagery) yang apik, Favreau berusaha menghidupkan kembali sosok binatang hutan yang ada.

Dalam menghadirkan kawanan binatang di sekeliling Mowgli, si anak hutan, Favreau menggunakan efek CGI untuk mendetailkan sosok mereka. Mulai sosok serigala Raksha hingga ular piton raksasa yang suaranya diisi Scarlett Johansson. Semua dikemas apik oleh mereka. Becermin dari film Life of Pi (2012) dan Avatar (2009), Favreau merasa tertantang untuk memasukkan teknologi dalam film animasi favoritnya saat masa kanak-kanak.

''Kamu perlu belajar dari banyak orang ketika membuat film seperti ini. Saya perlu mengingat-ingat memori semasa kecil dan emotional memory yang dimiliki orang lain saat menonton film yang sama,'' ujar Favreau sebagaimana dikutip Variety. Salah satu alasan Favreau setuju mengambil film tersebut saat Disney menawarinya adalah ingin menghidupkan kembali memori masa kecilnya.

Kehadiran Scarlett Johansson sebagai pengisi suara karakter Kaa menjadi topik hangat di antara penggemar Disney. Sebab, dalam versi asli, karakter Kaa adalah berjenis kelamin laki-laki. Menanggapi perubahan gender tersebut, Favreau memilih Johansson karena merasa versi asli film itu terlalu ''male heavy.'' ''Menurutku, Johansson punya suara yang penuh emosional sehingga pas untuk mengisi suara karakter piton Kaa,'' jelasnya pada Collider.

Meski diadaptasi dari kartun klasik dan buku anak karangan Rudyard Kipling, film itu dapat mengemas animasi CGI mewah dalam cerita yang fun. Ada pula pesan di dalamnya. Semua itu tidak lepas dari cara Jon Favreau yang dengan apik mengemas cerita orisinal tersebut hingga menghipnotis penonton. Detail animasi bikinan tangan dingin Rob Legato juga membuat hewan di film itu terlihat riil. (Collider/Variety/als/c14/wka/pda) 

 


Pecinta film petualangan, pastinya jangan melewatkan kehadiran film yang satu ini. Remake dari film kartun The Jungle Book yang kali pertama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News