Bom Kendari: Simulasi kok Pakai yang Aktif

Bom Kendari: Simulasi kok Pakai yang Aktif
Polisi melakukan olah TKP ledakan granat di gedung workshop Universitas Halu Oleo, Selasa (29/3). Foto: Kamaruddin/Kendari Pos

jpnn.com - KENDARI - Salah seorang korban luka dalam insiden meledaknya granat dalam pendidikan dasar satpam di gedung workshop UHO, Selasa (29/3) siang, La Ode Fanani menyayangkan pihak kepolisian yang menggunakan peledak asli untuk simulasi dalam pelatihan tersebut. 

"Saat ledakan terjadi, saya langsung pingsan," katanya, saat ditemui Kendari Pos, di RS Bhayangkara.

Dia heran, pemberi materi tidak memberitahukan sebelumnya kepada seluruh peserta pelatihan, bahwa bahan peledak yang dibawa tersebut adalah bom aktif.

"Kan cuma simulasi, kenapa bom aktif dibawakan. Memang dikasih tahu sebelumnya akan ada pengenalan, bahan peledak, tapi tidak dikasih tahu kalau bahan peledak itu aktif,"  katanya.

Dalam proses evakuasi dan olah TKP kemarin, turut hadir Kapolda Sultra Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso, Dirbinmas Kombes Pol Erfan, Dir Intelkam Kombes Pol Ponadi, Dirreskrimum Kombes Pol Agus Sandono dan Kapolres Kendari AKBP Ilham Saparona. 

Para pejabat utama Polda Sultra itu tampak tegang dengan kejadian itu. Sesekali mereka membuka HP melihat laporan anggotanya memastikan kronologis kejadian. 

Kapolda Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso mengungkapkan, kejadian itu murni human eror. Tidak ada unsur kesengajaan dari anggota yang membawakan materi. Ia turut membenarkan bahwa kegiatan itu adalah upaya pembelajaran kepada Satpam UHO agar mengetahui jenis-jenis bom. 

"Ada pelatihan satpam. Pada saat pemateri memperkenalkan bahan peledak, dengan tiba-tiba peledak itu meledak. Untuk jenis bahan peledak hanya dua jenis. Salah satunya granat," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News