Yaelah, Wakil Rakyat Datang Paripurna demi Duit Reses

Yaelah, Wakil Rakyat Datang Paripurna demi Duit Reses
Situasi paripurna di DPRD Jatim biasanya. Foto: dok. JPNN

SURABAYA – Keajaiban terjadi pada presensi (daftar hadir) paripurna DPRD Jatim Senin lalu. Jumlah wakil rakyat yang hadir mencapai angka 85 orang. Tumben. Setelah diusut ternyata para legislator itu ngantor lantaran ada pembagian sangu reses.

Setiap anggota sebenarnya menerima anggaran dana Rp 52 juta. Namun, jumlah tersebut dikurangi pajak sehingga setiap anggota mengantongi Rp 49 juta. Dana itu diperuntukkan biaya reses yang dimulai kemarin (29/3) hingga 3 April. Pantas saja karena jumlahnya cukup fantastis, anggota dewan tidak mau melewatkan kesempatan mengambil uang reses tersebut.

Suasana DPRD yang sejak tiga bulan terakhir selalu sepi pun mendadak ramai. Kursi ruang paripurna yang biasanya kosong tampak terisi penuh. Untuk informasi, sejak Januari, suasana gedung DPRD Jatim di Jalan Indrapura selalu sepi. Itu tergambar saat sejumlah anggota ormas menyampaikan keresahan tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) pada pertengahan Maret. Mereka hanya diterima satu anggota dewan.

Tak jarang pula rapat komisi hanya dihadiri tiga anggota. Kebanyakan para anggota dewan melakukan kunjungan kerja (kunker), baik ke dalam provinsi, luar provinsi, maupun luar negeri. Namun, kemarin gedung dewan kembali sepi karena sebagian anggota melakukan reses. Beberapa anggota mulai melakukan penyerapan aspirasi ke konstituen di masing-masing dapil. Beberapa lainnya baru memulai reses hari ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Bambang Dwi Hartono, salah seorang anggota dewan, turut melaksanakan kewajiban reses. Kemarin dia melakukan reses ke Sidoarjo. Sedangkan untuk Surabaya, baru dilakukan pada Kamis. "Kamis kalau tidak salah. Tidak hafal jadwal," kata mantan wali kota Surabaya tersebut.

Sekretaris DPRD Jatim Ahmad Jailani mengatakan, pihaknya telah membagikan seluruh uang reses secara tunai. "Semua sudah mengambil setelah paripurna karena itu memang hak mereka," kata dia.

Pada paripurna lalu, 15 anggota yang tidak hadir juga tetap mendapatkan uang tersebut. Mereka mengutus staf fraksi agar diambil ke sekretariatan. Alhasil, uang tunai Rp 5 miliar itu pun langsung amblas. (sal/c7/dos/flo/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News