Disambut Kompak, Berwawasan Regional, Berbasis Alam dan Budaya

Disambut Kompak, Berwawasan Regional, Berbasis Alam dan Budaya
Wakatobi memiliki pemandangan bawah laut yang sangat menakjubkan. Foto: Pelni.co.id

jpnn.com - WAKATOBI - Atmosfer Focus Group Discussion (FGD) menuju Badan Otorita Pariwisata (BOP) Wakatobi betul-betul beda 180 derajat dari Danau Toba. Mungkin benar adat bilang, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. 

Tak ada pertentangan, tak ada perdebatan, yang ada hanya desakan agar PP badan itu secepatnya terbentuk. Jika perlu jangan pakai ukuran bulan! Tapi minggu atau hari. 

Semua stakeholder, dari Bupati Wakatobi, DPRD, tokoh masyarakat, pemuka adat, LSM/NGO, dinas-dinas, dan pemerhati pariwisata sepakat bulat, mempercepat Wakatobi sebagai BOP. 

"Mungkin karena masyarakat selama ini sudah menjadikan pariwisata sebagai leading sektor, dan mereka membutuhkan support infrastruktur dari pusat, dan menarik investasi dari industri pariwisata," jelas Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar di Patuno Resort. 

Wakatobi sudah rindu, kehadiran BOP yang dilanjutkan dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di sana. Sebab, dengan KEK itu, share infrastructure bisa dikebut, terutama jalan, air, listrik, telekomunikasi. Termasuk dermaga dan bandara, yang menjadi penentu akses dari dan ke Wakatobi. 

"Kunci percepatan dan pengembangan destinasi itu 3A, akses, atraksi, dan amenitas," ungkap Hiramsyah, yang pernah menjabat Ketum Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia 2001-2005 itu. 

Enam tokoh yang mewakili stakeholder di FGD Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Kawasan Wakatobi 2016 itu sudah menandatangani kesepahaman. Mereka itu Bupati Wakatobi Hugua, Ketua Pokja 10 Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua DPRD La Moane Sabara, Ketua Lembaga Adat Madati, La Ode Usman Baga, Asdep Jasa Kemaritiman Kemenkomar, Okto Irianto, Ketua Forum Tata Kelola Pariwisata Wakatobi Saleh Hanan. 

Hiram sempat berkeliling Wangi-Wangi. Lulusan ITB tahun 1981 yang juga pernah menjadi anggota Dewan Pembina REI itu sudah mencatat poin-poin penting yang menjadi critical success factor Wakatobi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News