WOW! Wonderful Indonesia Ciptakan Rekor MURI di Malang

WOW! Wonderful Indonesia Ciptakan Rekor MURI di Malang
Logo Wonderful Indonesia. Foto: kemenpar.go.id

jpnn.com - JAKARTA - Wonderful Indonesia bersinar di kota Malang. Branding nasional yang dipromosikan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu sukses mengguncang ribuan pasang mata di Stadion Gajayana, Malang. 

Kementerian yang dipimpin Arief Yahya ini tercatat memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan tari lokal topeng terbanyak dalam sejarah tarian kolosal dalam perhelatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-102 tahun Kota Malang dan pembukaan Expo ICCN, Jumat 1 April.

”Terima kasih semua atas dukungannya di acara bersama yang membanggakan ini, terima kasih juga kepada Kementrian Pariwisata yang telah mempersembahkan tarian dengan rekor MURI dan dukungannya terhadap acara ini, sangat membanggakan,” ujar Menteri Perdagangan, Thomas Limbong kepada wartawan usai membuka acara tersebut.

Ya, lapangan yang berada di pusat Kota Malang itu berubah menjadi lautan penari. Semua datang dengan berbagai pakaian dengan dihiasi warna yang menarik dan heboh. Sebanyak 1.375 penari menyajikan tari kolosal untuk memeriahkan peringatan. Ribuan penari yang terdiri dari siswa SMP, SMA/SMK, mahasiswa dan penari topeng Malangan menari kolosal selama 7 menit.

Para penari memakai wajah topeng Klono Bapang berwarna merah dan berhidung panjang. Lengkap dengan pakaian seni dengan berbagai bentuk. Tari topeng mewarnai kisah pertempuran Klono Sewandono dan Panji Asmorobangun. 

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Manca Negara Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, kesenian tari topeng Malangan adalah identitas Kota Malang. Ini sekaligus memperkenalkan kesenian Malang kepada dunia luar terutama para wisatawan mancanegara. 

Lebih lanjut, wanita yang biasa disapa Giri ini menjelaskan, dasar dukungan Kemenpar dalam perhelatan ini adalah sebagai hasil Creative Cities Conference di Bandung, melalui Kementerian Pariwisata – maka diselenggarakan ICCC di Solo Oktober 2015 lalu.

Perhelatan tersebut membuahkan deklarasi Solo yang berisi 10 Prinsip Kota Kreatif - di mana setiap kota atau daerah harus melakukan pemetaan untuk mengetahui potensi original resources yang dimiliki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News