TNI Sudah Siap Masuk Filipina
jpnn.com - JAKARTA - Deadline pembayaran tebusan bagi para WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf berakhir hari ini.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menegaskan, pemerintah tetap mendorong agar negosiasi menjadi cara prioritas dalam membebaskan sandera.
Dia masih meyakini negosiasi bisa terus berjalan. ’’Nego kan masih bisa mundur-mundur,’’ ucapnya, kemarin.
Sebaliknya, lanjut dia, penggunaan operasi militer terlalu berisiko. Sebab, nantinya akan ada yang tewas.
’’Kalau yang mati itu terorisnya, nggak ada masalah. Kalau rakyat kita yang mati, kan disayangkan,’’ lanjutnya. Terlebih lagi, lokasi penyanderaan berada di bawah otoritas Filipina.
Pihaknya mendapatkan informasi bahwa pemerintah Filipina juga sudah menyiagakan pasukannya sendiri. Hingga saat ini pun belum ada permintaan bantuan ke Indonesia.
TNI sudah siap setiap saat untuk masuk ke Filipina bila memang diperlukan. Namun, tentu ada aturan yang harus dipatuhi karena berkaitan dnegan kedaulatan sebuah negara.
Disinggung mengenai kemungkinan membayar tebusan, Menhan kembali menegaskan bahwa negara tidak boleh membayarnya. Negara tidak bisa ditekan-tekan oleh siapapun.
- Usut Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Periksa Anggota DPR RI
- Lestari Moerdijat: Penurunan Angka Urbanisasi Harus Konsisten Dilanjutkan
- Prakiraan Cuaca Riau 18 April 2024, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
- Gunung Ruang Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Fadel Muhammad Berharap Tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo Dijaga Agar Jangan Punah
- Luapan Kali Ciliwung, Jakarta Banjir Hari Ini, Catat Lokasinya