Badan Otoritas Flores Punya Dua Ikon yang Mendunia

Badan Otoritas Flores Punya Dua Ikon yang Mendunia
Suasana sunset di Labuan Bajo. Foto: Nanang Prianto/Jawa Pos

jpnn.com - LABUAN BAJO - Nama Komodo - Labuan Bajo sudah mendunia. Mamalia langka yang oleh warga Flores sering dinamai "buaya darat" itu pernah masuk nominasi Seven Wonder World dan sukses merebut perhatian publik. Kini Labuan Bajo masuk dalam program percepatan 10 top destinasi Kemenpar. 

Action awal, tim Pokja 10 Top Destinasi yang diketuai Hiramsyah Sambudhy Thaib itu adalah menggelar FGD --Focus Group Discussion-- yang menghadirkan pemangku kepentingan dan stakeholder setempat. Shana Fatina, anggota tim 10 Top Destinasi itu mengkoordinasi FGD, 5 April lalu di Sebayur Room, Luwansa Hotel. 

Targetnya? "Integrated Planning untuk pengelolaan ekowisata Flores. Menajamkan komitmen Pemda, Taman Nasional, dan stakeholer untuk mendukung pembentukan single management, singel destination, dalam mengelola destinasi wisata flores. Lalu, Pembentukan tim percepatan daerah," jelas Shana Fatina.
 
Dalam kata sambutannya, Drs. Yoseph Tote, M.Si, Bupati Manggarai Timur meyakinkan bahwa sektor wisata harus digenjot agar menaikkan pertumbuhan ekonomi lokal. Harus tersistem, terukur, dan berkelanjutan. 

Tote juga menyebutkan, pariwisata Flores memiliki nuansa dan prinsip eko, melestarikan lingkungan. Sayang, Bupati Manggarai Barat berhalangan hadir di FGD itu. Tapi sebetulnya Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur memiliki akar budaya yang sama karena memang dulu satu kabupaten.

Sementara itu, Frans Teguh, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar mengungkapkan pihaknya berkewajiban membangun ecosystem ekowisata Flores yang berkelanjutan. Lalu memperhitungkan carrying capacity dan distribusi wisatawan. 

"Atraksi pariwisata Flores itu sudah berkelas dunia, tapi Aksesibilitas dan Amenitas masih kelas lokal. Itulah yang akan kita carikan solusinya," ungkap Frans. 

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa – Kemenko Bidang Maritim, Tito Setyawan, menambahkan saat ini sudah resmi 169 negara yang bebas visa kunjungan ke RI. Dia mengingatkan untuk memperbaiki sistem keamanan turis yang masuk ke Indonesia. Dia yakin, kesadaran masyarakat Labuan Bajo dan Flores sudah sangat tinggi untuk bersama-sama menjaga keamanan. 

Badan Otorita Pariwisata (BOP) ini, kata Tito, bersifat otoritatif dan koordinatif. Otoritatif terhadap kawasan yang ditangani BOP, sebagai pendorong kemajuan. Koordinatif dengan semua stakeholder, antarkabupaten, antardaerah, agar memiliki komitmen yang sama untuk tujuan percepatan dan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News