KEK Lebih Tepat untuk Batam Ketimbang FTZ
jpnn.com - BATAM - Kepala BP Batam Hatanto Reksodiputro mengatakan bahwa peralihan Perdagangan & Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone / FTZ) Batam ke Kawasan Ekonomi Khusus/KEK adalah konsep yang paling tepat di Batam.
Sebab, di belahan dunia mana pun konsep ini sudah banyak maju dan berkembang.
"Kalau di Indonesia memang belum ada yang berhasil. Tetapi FTZ ini sudah tidak dipakai di dunia. KEK ini hampir semuanya berhasil di dunia," katanya seperti dikutip dari batampos.co.id (Jawa Pos Group), Senin.
Terkait masalah lahan, di mana sempat beredar isu mengenai penghapusan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO), Hatanto membantahnya. Ia mengatakan belum ada agenda sama sekali membicarakan penghapusan tersebut. Di mana setiap tahunnya, BP Batam menerima UWTO sebesar Rp 400 miliar.
"Itu belum ada. Jadi masih tetap, belum dibahas," katanya.
Selain lahan ini, masih ada aset Pemko Batam yang memang menyumbang PNBP yang cukuk signifikan. Tahun lalu saja dari Pelabuhan mencapai Rp 204 miliar dan dari bandara sekitar Rp 149 miliar.
Sementara nasib pimpinan BP Batam yang lama kini tidak jelas. Hatanto tidak mau berkomentar, apakah mereka akan ditarik atau tidak. Apakah diberikan pesangon atau tanda jasa.
"Saya tidak mau komentar masalah ini, itu menjadi kewenangan ketua DK. Biar saja nanti pak ketua DK yang jawab itu," katanya.
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- KASN Mengingatkan ASN tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada Serentak 2024
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang
- 846 PPPK 2023 Batanghari Terima SK, Muhammad Fadhil Arief Berpesan Begini
- 10 Aki Truk Pengangkut Sampah Milik DLH Kota Palangka Raya Digondol Maling, Polisi Bergerak
- 350 Rumah di Badau Perbatasan RI-Malaysia Terdampak Banjir