Length of Stay Turis di Bali Kian Turun
jpnn.com - DENPASAR – Tim peneliti dari Universitas Udayana (Unud) menemukan adanya penurunan tingkat lamanya wisatawan menginap (length of stay) di hotel-hotel di Bali. Kondisi yang ada saat ini justru berbalik dari asumsi sebelumnya tentang masih dimungkinkannya pembangunan hotel di Denpasar dan Badung untuk menampung wisatawan.
Sebagaimana diberitakan Radar Bali (Jawa Pos Group), Ketua Tim Peneliti, Prof dr Wayan Gede Suparta dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana mengatakan, pihaknya pada 2012 diminta oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk melakukan kajian. “Kami diminta untuk memprediksi ketersediaan dan permintaan jumlah kamar hotel waktu itu,” katanya.
Tim peneliti yang berjumlah 5 orang lantas mengumpulkan data ketersediaan kamar dengan lenght of stay. Perbandingan itu untuk menyusun asumsi pertumbuhan wisatawan 2016.
“Jadi kami mencari data waktu itu dari jumlah wisatawan dengan permintaan akan kamar dan kemudian kami bandingkan dengan kesediaan jumlah kamar yang ada,” jelasnya.
Asumsinya, Bali masih butuh tempat-tempat baru untuk akomodasi bagi wisatawan pada 2016. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan perubahan.
“Namun nyatanya, ada perubahan yang terjadi, di antaranya terkait lamanya wisatawan di Bali yang menurun dan kemudian penegakan moratorium yang tidak jalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, length of stay wisatawan di Bali pada 2012 memang masih dalam jangka waktu 7 hari. Namun, seiring perjalanan waktu, lenght of stay wisatawan di Bali ternyata hanya sampai 4 hari.
“Lamanya wisatawan tinggal di Bali itu tidak menentu. Bahkan data yang terakhir saya dapatkan itu hanya sampai pada 2,7 hari saja,” terangnya.
- Badan Bank Tanah Sebut Hak-Hak Masyarakat di HPL Tetap Dipenuhi
- Bank Mandiri Taspen Umumkan Para Pemenang Undian Bertabur Hadiah Rp900 Juta
- Lewat Inovasi Angkutan Open Side Container, KAI Logistik Tingkatkan Performa
- Barang Impor Murah Jadi Masalah, Pemerintah Perlu Lakukan Hal Ini
- Tebar Berkah Ramadan, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kabel Fiber Optik dari KEK Kendal