Usai Kunker ke AS Seminggu, Wakil Rakyat Males Ngantor

Usai Kunker ke AS Seminggu, Wakil Rakyat Males Ngantor
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA--Kunjungan kerja (kunker) DPRD Jatim ke Amerika Serikat terus menuai kontra. Bahkan kunker ini ramai dibincangkan di media massa maupun media sosial. Pasalnya, saat mengadakan rapat di Doubletree by Hilton Hotel New York, mereka menggunakan nama DPRD Surabaya.

DPRD Surabaya pun melakukan protes dan melayangkan somasi kepada DPRD Jatim agar tidak mencatut nama instansi mereka. Rombongan Komisi E DPRD Jatim dan sejumlah pimpinan dewan akhirnya tiba di tanah air kemarin (11/4). Setelah menempuh perjalanan jauh, tak seorang pun terlihat di kantor komisi, kecuali Wakil Ketua Komisi E Suli Daim.

Kepada Jawa Pos, Suli mengaku ikut memantau pemberitaan masif yang tertuju pada komisinya. Dia menjelaskan bahwa kejadian itu bukan kesengajaan pihaknya.

''Hanya kesalahpahaman, tidak perlu dibesar-besarkan,'' kata politikus senior PAN itu.

Suli menuturkan, keberangkatan rombongan komisinya tidak menyalahi aturan karena sudah berdasar izin Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). ''Sudah sesuai prosedur,'' lanjut dia.

Kunjungan tersebut telah direncanakan melalui badan musyawarah (banmus). Seluruh anggota berangkat pada Senin lalu (4/4). Kunjungan dilakukan selama sepekan penuh. ''Tujuannya memang untuk melihat bagaimana pemerintah Amerika Serikat melindungi tenaga kerja mereka,'' ujar mantan ketua Pemuda Muhammadiyah itu.

Komisi E memang memiliki PR untuk menyelesaikan Raperda Penguatan Tenaga Kerja yang bakal ditagih buruh saat Hari Buruh 1 Mei mendatang. Raperda itu dipastikan bakal molor. Namun, Suli enggan disalahkan atas molornya perda.

''Kalau molor gara-gara kunker, ya tidak lah. Karena yang terlambat memberikan raperda dan naskah akademik kan pihak eksekutif (dinas tenaga kerja, transmigrasi, dan kependudukan, Red),'' terangnya.

Sekretaris DPRD Jatim Ahmad Jailani membenarkan bahwa seluruh anggota komisi berangkat. Menurut dia, tidak ada yang salah dengan hal itu karena sudah sesuai aturan. Namun, dia menilai DPRD Surabaya tidak perlu melayangkan somasi.

 ''Itu murni kesalahan hotel. Biasa terjadi tidak hanya di luar negeri, di Indonesia juga pernah,'' kata Jailani saat ditemui di kantornya.

Munculnya kabar itu bermula saat seorang warga Indonesia mengunggah foto bertulisan kunjungan kerja DPRD Surabaya di lobi hotel, Jumat (8/4). Padahal, waktu itu, tidak ada anggota DPRD Surabaya yang ke luar negeri. Saat itu, diketahui DPRD Jatim melakukan kunjungan ke Amerika. Hanya, tidak ada seorang pun yang bisa dikonfirmasi melalui sambungan telepon. (sal/c19/fat/flo/jpnn)

 

 

 

 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News