Oh Linda, Ah Febe, Aduh Lyanny

Oh Linda, Ah Febe, Aduh Lyanny
Lindaweni Fanetri. Foto: badmintonindonesia

jpnn.com - SINGAPORE - Sektor tunggal putri badminton Indonesia keropos. Sudah lama tak mendengar nama tunggal Merah Putih juara di level superseries, atau bahkan sekadar mencapai babak-babak akhir turnamen.

Terbaru, di Singapore Open (superseries) 2016, tiga tunggal putri andalan Indonesia berguguran di Singapore Indoor Stadium, Rabu (13/4) siang. Padahal ini baru babak pertama.

Lindaweni Fanetri, kandas di tangan unggulan pertama turnamen asal Spanyol, Carolina Marin. Oh! Linda (ranking 23 dunia) menyerah dari pemain yang pernah berlatih di markas pelatnas Cipayung itu dengan 12-21, 9-21 (38 menit).

"Linda memang sering kurang siap, padahal dia sudah tahu bola-bola atas itu akan diturunkan ke mana oleh Marin, tetapi dia tidak mengantisipasi hal ini. Kecepatannya pun berkurang, kalau stamina berkurang, otomatis kecepatan juga berkurang,” ujar asisten pelatih tunggal putri PBSI, Sarwendah Kusumawardhani, di laman PBSI, badmintonindonesia.

Ah! Setelah kegagalan Linda, tunggal putri lainnya, Maria Febe Kusumastuti juga kandas di babak pertama. Febe (peringkat 21 dunia) kalah dari pemain rangking 11 dunia, Akane Yamaguchi (Jepang) 15-21, 11-21 dalam waktu 36 menit.

Setelah Febe? Aduh, Lyanny Alessandra Mainaky pun dipaksa menyerah dari Michelle Li (Kanada). Lyanny, pemain peringkat 156 dunia yang main di Singapore Open 2016 setelah lolos dari babak kualifikasi itu, kalah dalam tempo 33 menit, 14-21, 11-21.

Kini, sektor tunggal putri menunggu kejutan dari satu-satunya wakil yang tersisa, Yulia Yosephin yang belum menepok shuttlecock di Singapore Open 2016. Yulia (peringkat 152 dunia) yang juga lolos lewat babak kualifikasi itu, harus berhadapan dengan ranking ketiga dunia asal Jepang, Nozomi Okuhara. (adk/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News