Temuan Terbaru! Inilah Sejarah Hari Maritim

Temuan Terbaru! Inilah Sejarah Hari Maritim
Arsip Departemen Penerangan Republik Indonesia tahun 1963. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - MELALUI Surat Keputusan No 249 tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan 23 September menjadi Hari Maritim. Cukup lama bangsa ini alfa merayakannya. Terlupakan.

WENRI WANHAR - JAWA POS NATIONAL NETWORK

Suasana di sekitar Jalan Prapatan, Jakarta riuh. Hari itu, 23 September 1963, Indonesia menghelat Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I. Lokasinya di sekitar Tugu Tani sekarang ini.

Semula, acara hendak digelar di Istana Negara.

Hanya saja, karena Istana sedang direnovasi, maka dipindahkan ke Jalan Prapatan. 

Untung baiknya, acara malah, "…waaah lebih meriah. Lebih segar daripada kita resepsi di Istana Negara. Megap-megap karena kepanasan," kata Bung Karno, sebagaimana dicuplik dari buku Kembalilah Mendjadi Bangsa Samudera!--Amanat Presiden Sukarno pada Munas Maritim ke-I, terbitan Departemen Penerangan RI, 1963.

Malam itu, Presiden Soekarno didaulat menjadi Nakhoda Agung. Ia dikenakan kalung, yang menurutnya, amat indah sekali.

Setahun kemudian. Pada 24 September 1964, Bung Karno menerbitkan SK Nomor 249/1964. SK itu menetapkan tanggal 23 September menjadi Hari Maritim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News