Polisi Usut Asal Usul Minyak 60 Ton di Tanker Berbendera Mongolia

Polisi Usut Asal Usul Minyak 60 Ton di Tanker Berbendera Mongolia
Tanker Bizan Maru. Foto: radar cirebon

jpnn.com - CIREBON– Subdit Gakum Polair Polda Jabar akhirnya memasang police line di Kapal Tangker (KT) Bizen Maru. Pemasangan tersebut setelah pihak otoritas Pelabuhan Cirebon membuat laporan resmi terkait keberadaan minyak mentah (kondensat) di KT Bizen Maru yang belum jelas asal-usulnya tersebut.

KT Bizen maru sendiri ditangkap Kantor UPP (Unit Penyelenggara Pelabuhan) Indramayu di laut Indramayu Kamis lalu (17/3). Kapal yang terdaftar di Mongolia itu sedang lepas jangkar dan membawa muatan minyak mentah (kondesat) yang saat itu diperkirakan sekitar 60 ton. 

Saat itu, Nakhoda KT Bizen Maru, Hiswan (30), mengaku tidak mengetahui dari kapal mana minyak mentah tersebut didapat. Dijelaskannya, saat proses ship to ship transfer di Indramayu dilakukan pada waktu malam hari sehingga ia tidak melihat darimana dan dari siapa minyak tersebut didapat.

“Saat itu gelap, saya tidak tahu itu kapal tangker apa. Saya hanya dapat order untuk ambil minyak dari pengusaha,” ujarnya.

Sementara Humas KSOP Cirebon M Dany Jaelani saat ditemui Radar mengatakan pihaknya sudah melaporkan keberadaan minyak mentah di KT Bizen Maru dan kasus pidananya sudah diproses Polair Polda Jabar. ”Kita sudah buat laporan, bahkan kapal sudah di-police line. Termasuk nahkoda kini sedang diperiksa intensif,” ujarnya.

Sementara Wadir Polair Polda Jabar AKBP Indra Rathana membanarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari KSOP. Pihaknya kini intensif memeriksa nakhoda KT Bizen Maru untuk membongkar kasus keberadaan minyak mentah di kapal tersebut. “Kuncinya di nakhoda kapal. Kita harapkan yang bersangkutan kooperatif dan menjadi kunci ke tersangka lainnya,” tuturnya kepada Radar. 

Sampai saat ini, kata Indra, pihaknya belum menerima laporan terkait hilangnya minyak mentah baik itu dari pihak Pertamina Balongan maupun dari pihak-pihak lainnya. “Untuk jumlah minyaknya kalau berdasarkan laporan polisi jumlahnya sekitar 40 ton, tapi nanti kita hitung lagi untuk pastinya. Itu baru angka perkiraan,” imbuhnya. (dri/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News