Kasus Pemerasan Ini Rusak Citra Pariwisata Batam

Kasus Pemerasan Ini Rusak Citra Pariwisata Batam
Mark Thang dan Samantha Moberg, sepasang WN Singapura jadi korban pemerasan di Bukit Clara Batamcentre, Batam, Kepri, Minggu (17/4) siang, membuat laporan di Mapolsek Batam Kota. Foto: Dalil Harahap/batampos/JPG

jpnn.com - BATAM - Kota Batam adalah salah satu lokasi yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Tidak hanya domestik, tapi turis asing juga banyak yang melancong menikmati tempat wisata Batam dan objek wisata lainnya.

Namun, gara-gara ulah sejumlah penjahat jalanan, magnet tujuan wisata di kota industri yang bertetangga dengan Singapura dan Malaysia ini jadi tercoreng. 

Dua turis asal Singapura menjadi korban pemerasan sejumlah orang tak dikenal (OTK) di kawasan Bukit Clara, Batamcentre, Batam, Minggu (17/4) siang. 

Akibatnya, korban bernama Mark Thang dan Samantha Moberg itu kehilangan ponsel, uang tunai Rp 500 ribu dan 300 SGD.

Diceritakan Mark, aksi penodongan itu terjadi saat ia bersama kekasihnya sedang mengabadikan keindahan pemandangan “Welcome to Batam” di kaki bukit Clara melalui ponsel. 

Kemudian dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor menghampirinya sambil membawa sebilah parang.

"Saya tak mau melawan. Ada parangnya. Itu orang (pelaku) ambil semua barang-barang kami,” ujar Mark menirukan perkataan pelaku di Mapolsek Batamkota seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group).

Dia menjelaskan selain merampas barang miliknya, pelaku juga mengancam kekasihnya. Barang milik Samantha berupa ponsel turut dirampas pelaku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News