Nostalgia di Berlin, Jokowi Ajak Pengusaha Jerman ke Indonesia

Nostalgia di Berlin, Jokowi Ajak Pengusaha Jerman ke Indonesia
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Berlin. Foto: Biro Pers Istana

jpnn.com - BERLIN-- Presiden Joko Widodo menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Berlin, di sela-sela kunjungan kerja ke Jerman, Senin (18/4). Mengawali sambutannya, Jokowi sapaan presiden, menceritakan pengalamannya di negara itu

"Ich bin ein Kolner", ( Saya orang Kolner),” tutur Jokowi yang langsung disambut dengan senyum para tamu dalam acara itu. Pria asal Solo itu mengaku, sempat beberapa kali datang ke kota di Jerman tersebut selama 20 tahun sebagai pengusaha furniture.

"Saya sering sekali datang ke Kolner Messe," katanya. Jokowi tidak menceritakan detail pekerjaan yang dilakukannya di Kolner Messe, tapi dari pembicaraan itu ia menekankan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Jerman.

Jokowi memastikan, di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Indonesia menunjukkan ketahanan, bahkan pertumbuhan yang mengejutkan. Di luar perkiraan, GDP Indonesia tumbuh mencapai 5,03 persen di kwartal ke-4 tahun 2015. Sementara itu, berdasarkan data Asian Development Bank, minat untuk investasi di Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah.

"Ini artinya apa? Saya yakin Indonesia telah memiliki perekonomian yang stabil," imbuhnya.

Stabilitas ekonomi Indonesia, menurut Jokowi, bisa dicapai karena pembangunan infrastruktur dan investasi sebagai dua mesin pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan hasil dan terobosan yang nyata.

Ia mencontohkan kerja sama pembangunan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta. Dengan adanya kerja sama ini, Tiongkok akan membangun pabrik di Indonesia yang tidak hanya akan memproduksi, tapi juga mengekspor perangkat kereta cepat ke seluruh Asia Tenggara. Jokowi juga memaparkan mengenai kebijakan ekonomi pemerintah yang sebagian inspirasinya diperoleh dari pengalaman negara-negara Eropa dalam mengahadapi krisis ekonomi.

"Saya suka bagaimana kultur Jerman melakukan bisnis, saya juga sama, saya tidak suka terlalu banyak bicara, saya senangnya banyak bekerja," tegasnya. Karena itu, harapan Indonesia sangat tinggi untuk mengajak investor Jerman berinvestasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News