Saatnya Sarung Jadi New Denim

Saatnya Sarung Jadi New Denim
Beberapa sosialita tampil mengenakan sarung. Foto : jpnn

jpnn.com - Berawal dari niat melestarikan local content berupa sarung, desainer Surabaya yang tergabung dalam Indonesian Fashion  Chamber (IFC) menggagas kampanye menarik. Bertajuk Sarung is My New Denim, para desainer tadi mencoba  mengaplikasikan sarung sebaagai busana yang high level dan fashionable.

”Kami ingin nantinya sarung ini bisa jadi identitas fashion Indonesia yang mendunia. Apalagi kini sarung makin memiliki banyak motif dan warna,” kata Elizabeth Njo May Fen, Local Vice Chairman of IFC Surabaya di sela-sela acara kampanye berkonsep high tea di Graha Famili Golf.

Perempuan yang akrab disapa Afen itu kemarin juga menunjukkan karyanya yang berusaha memadukan kain tradisional seperti sarung, batik Madura dan tenun baron Jepara. Bentuknya pun dikreasikan tak sekadar silider saja, tetapi juga menjadi beberapa macam pola cutting.

Sarung yang digunakan Afen berasal dari selembar kain panjang berukuran 2 x 1 meter. Kain itu dijahit di beberapa sisinya. Lalu, desainer dengan dua anak tersebut memberikan beberapa aksen. Mulai ritsleting, jepitan, dan bros. Fungsinya, pengikat di beberapa sisi agar pola silinder sarung tetap terbentuk di rancangannya.

Lalu, dengan memakai teknik kait-mengait, rancangannya sangat multifungsi. Ingin tampil trendi saat hang out di mal, cukup eratkan ritsleting, jepitan, atau brosnya. Kalau ingin tampil dalam acara formal saat malam, tinggal lepaskan kaitan itu. Otomatis, rok berekor nan anggun akan terbentuk.

"Saya sarankan atasannya tetap warna hitam, biar pola dan motif sarungnya tetap terlihat jelas," ucap owner Pison Art and Fashion Foundation itu.

Di kesempatan yang dihadiri puluhan sosialita Metropolis itu, desainer Alben Ayub Andal juga membagikan tip bagaimana mengkreasikan tampilan dengan sarung. Mulai dari pemilihan bahan dan warna, sampai bagaimana cara menggunakan lilitannya agar terlihat fashionable. ”Setelah kampanye sarung menjadi new denim, akan ada lagi proyek dari IFC selanjutnya. Pokoknya kami memang akan concern ke bahan-bahan lokal,” kata Alben.

Selain Afen dan Alben, desainer lain yang juga ikut serta adalah Alphiana Chandrajani, Geraldus Sugeng, Laura Paulina, Priska Henata, Sad Indah (jpnn/pda)

Berawal dari niat melestarikan local content berupa sarung, desainer Surabaya yang tergabung dalam Indonesian Fashion  Chamber (IFC) menggagas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News