Indonesia-Inggris Sepakati Komitmen Investasi USD 10 miliar

Indonesia-Inggris Sepakati Komitmen Investasi USD 10 miliar
Area investasi, BP Batam. Foto: Batam Pos

jpnn.com - LONDON – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyatakan tekad pelaku usaha Indonesia untuk   mendorong realisasi outward investment  Inggris. Khususnya dalam pembangunan infrastruktur, ekonomi digital, farmasi, dan pertanian. Rosan menyatakan, saat ini potensi outward investment Inggris di Indonesia masih cukup besar.

“Kadin sebagai mitra pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan, dan industri  akan terus mendorong arus masuk investasi ke Indonesia.  Potensi outward investment di Inggris sangat besar,” kata Rosan  penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di London, Inggris, Selasa (19/4).

Perusahaan Inggris yang menandatangani MoU terdiri atas Unilever, GSK, dan British American Tobacco (BAT) Plc. Total nilai kesepakatan mencapai USD 10 miliar.

 “Kami akan berkoordinasi dengan British Chamber of Commerce untuk segera mengimplementasikan komitmen investasi ini,” imbuhnya.

Rosan berada di Inggris untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan kalangan pelaku bisnis di empat negara. Yaitu Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda.  Rosan membawa 41 delegasi pengusaha Indonesia. Di antaranya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan  Juan Permata Adoe, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi Terbarukan Halim Kalla, serta Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek Ilham Habibie.  

Dia mengatakan,  Inggris adalah salah satu dari 20 negara   yang termasuk dalam  kategori investor terbesar dunia, khususnya di sektor telekomunikasi, barang konsumsi (consumer goods), energi dari sampah, energi dari ombak laut dan diesel, farmasi (vitamin dan obat-obatan), industri kertas, telekomunikasi, dan industri pertahanan.

“Peluang usaha terbuka lebar di Indonesia. Deregulasi yang diterapkan Presiden Jokowi menjadi pembuka jalan bagi investor negara-negara Eropa, khususnya Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ini tantangan bagi Kadin untuk merealisasikannya,” katanya.

Rosan mengatakan,  Kadin  terus berupaya meningkatkan peluang investasi baru di Indonesia, sekaligus mempercepat tercapainya kerja sama dagang di bawah kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, yang ditargetkan rampung pada 2018 mendatang. (flo/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News