Megawati Ceramahi Pengurus Parpol Peserta ICAPP

Megawati Ceramahi Pengurus Parpol Peserta ICAPP
Presiden RI ke-5, Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dalam pembukaan International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Jakarta, Jumat (22/4) malam. Hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla (membelakangi kamera) dan Ketua DPR Ade Komarudin (paling kiri). Foto: Ricardo JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri membagi pengalamannya sebagai politikus di hadapan utusan partai politik dari negara-negara di Asia yang menghadiri International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di DPR, Jakarta, Jumat (22/4) malam. Ketua umum PDI Perjuangan itu mengatakan, partai politik justru punya tanggung jawab lebih besar saat berada di dalam pemerintahan.

Mega menuturkan, dirinya telah memimpin partai sejak 1993 di bawah pemerintah Orde Baru yang otoriter. Ia mengaku merasakan betul jatuh bangun memimpin partai yang berseberangan dengan penguasa saat itu, hingga akhirnya PDIP bisa menang Pemilu 1999 dan berkuasa. “Kami dibungkam, kami terpuruk, kami bangkit, kami terpuruk lagi,” katanya.

Di hadapan delegasi yang datang dari Asia, Afrika dan Amerika Latin itu Megawati menjelaskan, setelah dirinya menjadi pemimpin justru PDIP kalah di Pemilu 2004. Namun, ia kembali berusaha keras memimpin PDIP dengan memilih berada di luar pemerintahan.

Pilihan Megawati pun jitu. Akhirnya PDIP pada 2014 bisa memenangi pemilihan legislatif dan sukses mengusung kadernya sebagai presiden.

“Kami berjuang dengan segenap romantika, dinamika dan dialektika, berada di pemerintahan, di luar pemerintahan, dan akhirnya kembali memperoleh kepercayaan rakyat menjadi pemenang Pemilu Legislatif tahun 2014. Itulah sebabnya kami mampu mengusung sekaligus memenangkan Presiden dan wakil Presiden dalam Pemilu pada tahun yang sama,” tegasnya.

Namun, katanya, perjuangan kepartaian tidak selesai dengan memenangi pemilu. “Tanggung jawab yang lebih besar justru ketika berada di dalam pemerintahan” tegasnya.

Ia menambahkan, tujuan mendirikan dan membangun suatu partai politik bukanlah semata-mata mengejar kekuasaan. Sebab, tugas parpol adalah memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

“Kekuasaan penting sebagai sarana untuk melapangkan perjuangan dalam mensejahterakan rakyat. Namun tugas dan tanggung jawab partai politik yang sesungguhnya adalah berjuang. Berjuang untuk membebaskan rakyat dan bangsa dari penjajahan dalam bentuk apapun yang menyebabkan ketertindasan, kemiskinan dan kebodohan,” tegasnya.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News