Kisah Mengharukan, Dari Menandu Pasien Hingga Dihadang Babi Hutan

Kisah Mengharukan, Dari Menandu Pasien Hingga Dihadang Babi Hutan
Tampak bidan desa membawa pasien dengan cara menandu menuju mobil ambulance, Perjalanan ditempuh hampir mencapai dua jam. FOTO: DOK.Pri for JPNN.com

jpnn.com - Profesi bidan desa sering disebut sebagai pelengkap. Namun faktanya, merekalah yang menjadi pionir dalam layanan kesehatan, menggantikan posisi dokter dan tenaga medis lainnya yang memang hanya bertugas di lokasi lumayan ramai.

Bagaimana kehidupan para bidan desa ini. Berikut ini sekelumit kehidupan bidan desa yang mengharukan.

‎Mesya Mohamad, Jawa Pos National Network

REGINA Purnama Maulida (26) adalah salah seorang bidan desa yang sehari-hari bertugas di Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Empat tahun lamanya Regina berjuang menghadapi masalah kurang gizi, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Juga survailens penyakit, melayani KAI KB, imunisasi, menolong persalinan, pusling, instruktur kelas ibu hamil, dan promosi kesehatan.

Kegiatan seabrek itu dilakukannya sendiri lantaran tidak ada tenaga kesehatan yang bisa membantunya.

Hingga saat ini sudah 50-an kali Regina menolong persalinan di desa itu. Tantangan demi tantangan dia hadapi. Masyarakat di desa itu cukup kuat kepercayaan bahwa ibu melahirkan melalui paraji (dukun beranak).

Setiap kali menolong persalinan, Regina tidak mendapatkan uang layaknya tenaga kesehatan di wilayah perkotaan. Desa di mana dia mengabdi, rata-rata penduduknya kurang mampu.

Profesi bidan desa sering disebut sebagai pelengkap. Namun faktanya, merekalah yang menjadi pionir dalam layanan kesehatan, menggantikan posisi dokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News