Awak Trans Batam Terancam, Polisi Tak Boleh Lepas Tangan
jpnn.com - BATAM - Pihak Kepolisian tak boleh lepas tangan terhadap maraknya teror berupa ancaman hingga penganiayan dan penyaderaaan kepada petugas bus Trans Batam, belakangan ini. Sebab, sudah menjadi tugas aparat kemanan menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Mulia Rindo Purba mengatakan, kepentingan publik harus dikawal semua pihak, terutama aparat keamanan dari tindakan anarkis, ancaman, serta perbuatan melawan hukum.
”Bila terjadi ancaman dan penganiayaan, aparat harus hadir. Wajib hukumnya. Tapi kalau aparatnya gak mau, repot jadinya,” kata politikus Gerindra ini, seperti dikutip dari Batam Pos (Jawa Pos Group), Senin (25/4).
Rindo menuturkan, kehadiran Trans Batam merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk memperbaiki buruknya transportasi massal. Sebab, saat ini masyarakat sangat membutuhkan transportasi massal yang aman, nyaman, dan murah.
”Hadirnya Trans Batam telah memberikan pilihan bagi masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah,” ungkapnya.
Menurutnya, bila ancaman terus menghadang, khawatir operasional Trans Batam terganggu, maka masyarakat yang dirugikan. ”Kita berharap pemerintah tak takut ancaman segelintir orang,” tegasnya.
Ke depan, lanjut Rindo, pemerintah melengkapi fasilitas keamanan dalam bus Trans Batam. Misalnya, setiap halte dan armada dipasang CCTV. ”Seperti di negara-negara maju, angkutan massalnya dilengkapi kamera pengintai,” ungkapnya.(leo/hgt/ska/eja/opi/ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4.044 PPPK Terima SK, Pj Bupati Bogor: Jaga Integritas sebagai Aparatur Pemerintah
- Diterjang Angin Kencang, 1 Rumah Warga di OKU Selatan Rusak Berat
- 298 PPPK Formasi 2023 Menerima SK, Hera Nugrahayu Sampaikan Pesan Penting
- Kinerja Pemprov Jateng pada 2023 Mengalami Peningkatan
- Korupsi Dana Desa Sebesar Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Ditangkap Polisi
- Agar Mudik Lebaran Masyarakat Ceria, Pucuk Pimpinan di Riau Siapkan Pengamanan Terbaik