Detik-detik Menegangkan ketika Abu Sayyaf Tiba-tiba Menguasai Kapal

Detik-detik Menegangkan ketika Abu Sayyaf Tiba-tiba Menguasai Kapal
PULANG KAMPUNG: Keluarga saat menjemput Royke Fransy Montolalu di Bandara Sam Ratulangi, Manado. Foto: Willy Kalesaran/Manado Post

jpnn.com - DI bawah todongan senjata, para kru kapal Henry panik dan katakutan. Mereka tak berdaya mencegah empat rekan mereka dibawa pembajak. Ada yang sampai kapok berlayar ke Filipina. 

Folly Akbar, Jakarta-Rury Jamianto, Tarakan-Yulius Laatung, Manado 

SENJA baru saja usai. Laut dan langit yang biru berubah menjadi hitam. Keheningan pun menyelimuti perairan Tawi-Tawi yang mempertemukan Filipina dengan Malaysia.

Melaju di atas perairan tersebut, sepuluh kru tugboat Henry berkutat dengan aktivitas masing-masing pada Jumat sore (15/4) dua pekan lalu itu. 

Sembara Oktafian yang menjadi perwira mesin sibuk mengecek mesin kapal. Sebagian temannya yang lain asyik menonton televisi. Ada pula yang tengah makan atau membikin kopi.

Sebuah malam yang damai. Sampai kemudian alarm kapal berbunyi keras...

Adalah Yohanis Serang, anak buah kapal (ABK) Henry yang lain, yang pertama mengabarkan kegentingan itu. Setengah berlari, dia turun ke ruang bawah sembari berteriak memberi tahu rekan-rekannya, ’’Oiii... ada Abu Sayyaf, ada Abu Sayyaf.’’

Bara, sapaan akrab Sembara Oktafian, tak langsung percaya. Dia merasa kapal sudah memasuki wilayah perairan Malaysia. Sedangkan setahu dia, Abu Sayyaf, kelompok radikal itu, hanya beroperasi di teritori Filipina. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News