Perompak Kapal KM Niaga Ternyata Nyabu dulu

Perompak Kapal KM Niaga Ternyata Nyabu dulu
Dua pelaku perompak. Foto: Jawa Pos/Radar Surabaya

jpnn.com - SURABAYA - Ditpolair Polda Jatim meringkus perompak KM Niaga Mas 1. Penangkapan dilakukan kurang dari 24 jam setelah insiden perompakan di perairan Teluk Lamong Minggu pagi (24/4).

Dalam penangkapan itu petugas membekuk dua pelaku. Para pelaku dibekuk di perairan Kamal, Madura, kemarin (25/4). Petugas berhasil menangkap perompak dengan bantuan keterangan korban, Warman.

Seperti diberitakan sebelumnya, Warman sempat disandera pelaku. Para perompak mengambil generator portabel dan beberapa set kunci sebelum meninggalkan kapal ke arah perairan Kamal.

Menggunakan kapal patroli X2001 yang dipimpin Aiptu Guntur, petugas segera menyusuri tanda-tanda kapal perompak yang menyamar sebagai nelayan itu. Setelah tujuh jam mencari, pada pukul 22.00 petugas menemukan kapal yang memiliki ciri-ciri sama dengan yang disampaikan korban. Awak kapalnya sedang menyelam.

''Saat itu kami temukan dua pelaku dengan ciri seperti yang disampaikan korban. Barang bukti juga masih ada di kapal,'' ungkap Guntur kepada Jawa Pos. Dua pelaku, Ghofar, 38, dan Heri, 27, tidak berkutik saat diringkus petugas.

Dua perompak tersebut digelandang ke markas komando di Tanjung Perak untuk diperiksa lebih lanjut. Kasi Tindak Subditgakkum Polair Polda Jatim Kompol Fauzan Sukmawansyah menjelaskan, pelaku awalnya hanya lapar dan meminta air. Ide untuk membawa generator portabel itu tiba-tiba muncul. ''Mereka mengaku tidak merencanakan perompakan tersebut,'' jelas Fauzan.

Berdasar kronologi versi para perompak, saat itu mereka tidak langsung mengalungkan senjata tajam ke leher Warman. Ghofar terlebih dahulu mengajak Warman ngobrol, sedangkan Heri masuk ke ruang mesin dan mengambil generator portabel. Saat Heri hendak memasukkan generator ke kapal mereka, Warman memergokinya. Karena itu, Ghofar langsung mengancam dengan senjata tajam.

''Sajamnya berupa cutter, bukan pisau penghabisan. Namun, masih kami selidiki apakah pelaku memang benar-benar menggunakan cutter atau pisau penghabisan, lalu membuangnya saat petugas datang,'' papar Fauzan.

Setelah melakukan pemeriksaan, penyidik mendapati sesuatu yang aneh pada kondisi fisik para pelaku. Mereka seperti orang yang baru memakai narkoba. Petugas kemudian menguji urine keduanya. Hasilnya ternyata positif. Mereka mengaku telah menggunakan narkoba jenis sabu-sabu sebelum melakukan aksi.

''Agar lebih berani, mereka memakai sabu-sabu sebelum berangkat berlayar,'' kata Fauzan.

Keduanya akan dikenai pasal berlapis. Selain aksi pencurian, mereka dikenai pasal penyalahgunaan narkotika jika memang ditemukan bukti lain setelah tes urine mereka positif. (all/c7/ady/flo/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News