Inilah Mitos Borobudur yang Diyakini Sebagai Kebenaran Sejarah

Inilah Mitos Borobudur yang Diyakini Sebagai Kebenaran Sejarah
Borobudur pada 1925. Foto: Feenstra/Dok: KITLV

jpnn.com - CANDI Borobudur tidak pernah hilang tertimbun akibat letusan gunung. Dan Thomas Stamford Raffles bukanlah orang pertama yang menemukannya. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network  

Pemandu wisata boleh saja bercerita, bahwa seluruh bangunan batu setinggi lebih kurang 30 meter itu dulunya tertimbun abu vulkanik akibat letusan gunung berapi. 

Cerita ini terdengar masuk akal dan sangat ilmiah, mengingat tak jauh dari Borobudur ada Gunung Merapi dan sejumlah gunung api lain yang masih aktif.

Sejumlah buku sejarah juga sah-sah saja memuja-muji Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa sepanjang 1811-1816, sebagai penemunya.

The History of Java--buku karangan Raffles yang pertama terbit pada 1817, disebut-sebut sebagai catatan beraksara latin pertama yang menuliskan keberadaan candi Budha terbesar di dunia--jadi bacaan wajib para peneliti Borobudur.  

Maaf, Tuan Raffles...

Raffles berada di Semarang saat pertama kali mendengar kisah Borobudur. Almanak ketika itu bertarekh 1814. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News