Gudang Uang buat Bayar Gaji ISIS Hancur Dibom Koalisi

Gudang Uang buat Bayar Gaji ISIS Hancur Dibom Koalisi
Ilustrasi. Foto: bbc

jpnn.com - BAGHDAD - Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat mengklaim berhasil membumihanguskan gudang uang tunai kelompok militan ISIS di Irak dan Syria. Tak tangung-tangung, lewat serangan dari udara, setidaknya USD 800 juta (sekitar Rp 10,5 triliun) tabungan ISIS jadi abu.

Ya, gudang yang diserang adalah tempat cadangan uang tunai ISIS, simpanan membayar gaji dan mendanai serangan-serangan mereka.  "Sekitar 20 serangan menargetkan gudang uang ISIS di wilayah Irak dan Syria yang dikontrol oleh kelompok tersebut,’’ ujar Wakil Komandan Operasi dan Intelijen Pasukan Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) Mayor Jenderal Peter Gersten, Rabu (27/4). 

Serangan dilakukan berkala sejak Oktober tahun lalu. Salah satu target serangan berada di Mosul, Irak, bulan lalu. Pasukan koalisi berhasil memusnahkan uang tunai USD 150 juta (Rp 1,9 triliun) milik ISIS di lokasi tersebut. Bukan hanya itu. Serangan tersebut juga menewaskan menteri keuangan ISIS yang rumahnya digunakan untuk menyimpan uang itu. Gersten mengungkapkan bahwa serangan terhadap kantong-kantong penyimpanan uang ISIS membawa dampak baik. 

Salah satu di antaranya, banyak anggota ISIS yang akhirnya membelot dan keluar dari kelompok tersebut karena gaji yang mereka terima menjadi sangat sedikit.  "Kami melihat kerusakan di moral mereka, ketidakmampuan untuk membayar gaji, dan ketidakmampuan untuk bertempur. Kami melihat mereka berusaha meninggalkan Daesh (ISIS, Red) dengan segala cara,’’ tutur Gersten.

Selama ini rata-rata prajurit ISIS menerima USD 50 (Rp 660,4 ribu) per bulan, dengan tambahan USD 50 untuk setiap istri dan USD 35 (Rp 462,3 ribu) untuk setiap anak yang dimiliki. Tunjangan untuk budak seks yang dimiliki pejuang ISIS juga dihitung sama dengan istri. Begitu juga halnya dengan anak mereka. Ada tambahan USD 50 untuk masing-masing orang tua dan USD 35 jika orang tua mereka masih sehat. 

Saat ini jumlah pejuang asing yang bergabung dengan ISIS juga terus turun. Tahun lalu per bulan terdapat 1.500–2.000 orang asing yang bergabung dengan ISIS. Tetapi, tahun ini per bulan hanya ada 200 orang. (bbc/cnn/fox news/sha/c4/ami/adk/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News