Waduh, LSP U-14 Kemenpora Panen Masalah

Waduh, LSP U-14 Kemenpora Panen Masalah
Felix Lasut, Korwil Manado, salah satu peserta workshop LSP U-14 Kemenpora yang kecewa/ foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - JAKARTA- Segera diputarnya Liga Sepakbola Pelajar (LSP) U-14 Kemenpora ternyata tak membuat para Korwil senang. Penyebabnya, dana stimulan untuk penyelenggaraan di daerah ternyata cukup kecil. Selain itu, juga tak ada transparansi anggaran dana stimulan. Menurut Korwil LSP U-14 asal Manado, Felix Lasut, produk unggulan U-14 milik Kemenpora ini ternyata tak dikelola dengan baik. 

"Ini mereka melibatkan kami di daerah, tapi kami dari daerah tidak diurus. Kasihan pak menterinya, bawahannya asal jalankan program, outputnya tak jelas, promosi ke daerah cuma semu," katanya, usai workshop, Kamis (27/4).

Karena manajemen workshop yang buruk itulah, kredibilitas lembaga pimpinan Imam Nahrawi itu jatuh di mata Korwil-Korwil LSP U-14 Kemenpora. 

"Wajar kalau pemerintah tidak bisa bikin Jatuh PSSI, kinerja mereka kayak gini. Kelihatan, me-manage workshop saja kayak gini, jauh dengan PSSI," tegas mantan pemain sepakbola di era Galatama itu.

Peserta kompak mempertanyakan, dana stimulan yang dipotong sepihak oleh panitia, tapi pihak Pejabat Kemenpora ternyata menyebut tak ada potongan.

"Bagaimana bisa Deputi bilang tidak dipotong, tapi panitia penyelenggara bilang dipotong, dari Rp 30 juta, bisa cuma dapat Rp 25 juta, ada yang main-main dengan anggaran pemerintah ini," ungkap Felix.

Kekecewaan peserta semakin bertambah, saat pertanyaan terkait kemungkinan adanya tim dari daerah yang tak bisa berangkat ke Jakarta karena kekurangan dana.

"Ini U-14 tidak hadiah, masa nanti tim yang kekurangan dana untuk ikut putaran nasional di Jakarta disarankan tidak usah berangkat, bukannya malah dibantu transportasinya, malah dijatuhkan begitu," terang lelaki yang juga wakil ketua Komisi Disiplin di Asprov PSSI Sulawesi Utara itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News