Jangan Takut Dolan Pecinan!

Jangan Takut Dolan Pecinan!
Sejumlah anak muda di Magelang yang menginisiasi gerakan Jangan Takt Dolan Pecinan! untuk mengampanyekan bahwa Kota Getuk itu tetap aman. Foto: Radar Kedu/JPG

jpnn.com - MAGELANG - Sejumlah anak muda di Kota Magelang menginisiasi sebuah gerakan bernama “Jangan Takut Dolan Pecinan” sebagai respons atas serangkaian kasus penembakan misterius di kawasan Jalan Pemuda yang lebih dikenal dengan sebutan Pecinan. Mereka mengajak masyarakat untuk tetap berkunjung ke Pecinan yang menjadi tempat pusat perekonomian di Kota Magelang.

Gerakan itu diinisiasi oleh Andy Cheng Cheng Po dan kawan-kawannya. Mereka membawa tulisan dengan hastag atau tanda pagar #Jangan Takut Dolan Pecinan!.

Dengan mengenakan topeng superhero dan pistol mainan, mereka menyusuri jalanan di Pecinan hingga Alun-Alun Magelang. Mereka mengampanyekan Magelang yang aman dan nyaman, serta mengajak masyarakat untuk tidak takut beraktivitas di Pecinan.

Sementara itu Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY menemui Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto, Rabu (27/4). Asisten Bidang Penyelesaian Laporan ORI perwakilan DIY, Nugroho Andrianto dalam pertemuan itu mempertanyakan langkah Polres Magelang Kota sekaligus perkembangan penyelidikan kasus penembakan misterius itu.

Menurut Nugroho, dari penjelasan Polres Magelang Kota, sebenarnya sudah ada langkah-langkah sigap.
”Cukup maksimal. Sudah banyak dilakukan seperti menambah dan membentuk tim serta berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah,” ujar Nugroho seperti diberitakan Radar Kedu.
Sebagai lembaga pengawas pelayanan publik, ORI akan terus mendorong Polres Magelang Kota untuk mengungkap kasus teror penembakan yang sudah melukai 13 orang. Nugroho mengatakan, baru pertama kali menangani kasus penembakan dengan korban mencapai belasan.
“Polres sebagai penyelenggara publik akan kami ingatkan lagi bila ternyata tidak cepat terungkap,” katanya.

Sedangkan Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto mengatakan, pihaknya bersikap terbuka dalam mengungkap kasus itu, termasuk jika ada pihak yang hendak membantunya. Edi menegaskan, polisi berupaya agar kasus itu bisa secepatnya diungkap.

Namun, ia juga mengharapkan agar masyarakat yang menjadi korban tidak segan-segan melapor. ”Polisi membutuhkan informasi dan laporan dari masyarakat agar kasus segera terungkap dan tidak terulang,” terang dia.

Sejauh ini korban penembakan misterius di Kota Magelang terus bertambah. Jumlah korban menjadi 13 orang yang terdiri dari 12 perempuan dan 1 laki-laki. Lokasi penembakan tersebar di kawasan Pecinan Jalan Pemuda, Jalan Ikhlas dan Jalan Tidar.(cr1/ton/jpg/ara/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News