Garuda Travel Fair Dorong Pertumbuhan Wisatawan Nusantara

Garuda Travel Fair Dorong Pertumbuhan Wisatawan Nusantara
Ilustrasi. Garuda Indonesia. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, membuka resmi Garuda Indonesia Travel Fair (GATF), Jumat 29 April 2016, di Jakarta Convention Centre Senayan. Acara yang diserbu ribuan manusia sejak pukul 08.00 WIB itu bakal dilangsungkan mulai 29 April -1 Mei 2016 dan memberikan promo diskon paket wisata dan tiket penerbangan.

Ada 48 travel agent, 12 hotel dan resort, empat organisasasi pariwisata nasional, 23 theme park, serta berbagai perajin baik batik, tenun, dan perak yang terlibat di GATF. Semuanya menawarkan promo yang pasti sangat menarik.

Soal ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya tak ragu memberikan apresiasi dan respon positif Garuda Indonesia Travel Fair (GATF). Bagi Marketeer of The Year 2013 itu, pameran yang mengangkat tagline ‘More for Less' sangat menguntungkan pelanggan. “Untuk mendorong pertumbuhan wisatawan nusantara, dari satu kota ke kota lain, kami akan dukung promosi GATF ini dengan Pesona Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.

Ada tiga poin penting dari momentum pameran ini. Pertama, buat costumer, event ini pasti tidak bisa ditolak. Pay less, get more. Membayar lebih sedikit, mendapat lebih banyak, atau full service. “Ini sangat bagus untuk membangun costumer loyalty,” jelas Arief Yahya, saat pembukaan Travel Fair itu.

Kedua, bagi Kemenpar, ada pergerakan 255 juta orang di tahun 2015, dan tahun ini ditargetkan 260 wisatawan nusantara. Mereka memilih berlibur di dalam negeri, perjalanan domestic. “Terima kasih Garuda Indonesia, ini akan mendorong orang untuk berwisata, sehingga industry pariwisata nasional bisa bertumbuh, seperti hotel, restoran, transportasi local, café, dan lainnya,” ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini.

Ketiga, bagi Garuda, Arief Yahya mengingatkan agar perusahaan airlines yang sudah menjadi national flag carrier itu tidak hanya menjalankan bisnis organic. Bisnis yang hanya transportasi dan penerbangan udara saja. Garuda harus memiliki bisnis non organic, seperti property, atau hotel yang sekalin bisa dikembangkan bersama panerbangannya. “Saya kira dengan cara begitu, Garuda bisa jauh lebih besar,” kata dia.

Dalam GTF itu, tiket domestik, harga tiket dari Jakarta ke Bali dan Lombok ditawarkan hanya Rp 900 ribu pulang pergi. Sementara Raja Ampat mulai Rp 3,5 juta. Tiket ke Bali, dan Labuan Bajo di kisaran Rp 2 juta-an. Sedangkan tujuan Eropa, seperti London, harga tiket yang ditawarkan mulai Rp 6,9 juta. 

"Tahun ini ada 260 juta perjalanan wisatawan nusantara. Malaysia dan Singapura tidak punya ini. Kita harus perkuat pasar domestik. Kalau domestik sudah kuat, baru kita pikirkan untuk yang internasional," ujar Arief. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News