Bercerita soal Gus Dur, Mega Ingin PDIP dan NU Tetap Akur

Bercerita soal Gus Dur, Mega Ingin PDIP dan NU Tetap Akur
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4) malam. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - PASURUAN - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh kadernya agar bisa menjaga kerukunan dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, hal itu penting demi menjaga Pancasila dan NKRI.

Megawati mengatakan hal itu saat berpidato pada acara Apel Akbar Hari Lahir NU ke-93 di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4) malam. Sebelum menyampaikan ajakannya, Megawati terlebih dulu bercerita ketika dirinya menjadi wakil presiden, namun berseberangan dengan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Suatu ketika, kata Megawati, dirinya dihubungi Gus Dur melalui telepon. “Mbak Mega, di rumah ada nasi goreng?” kata Megawati mengisahkan pembicaraannya dengan Gus Dur.

Di hadapan lebih dari 10.000 peserta apel, Megawati mengatakan bahwa pertanyaan tentang nasi goreng itu merupakan taktik Gus Dur untuk membicarakan hal penting. “Kata Mas Dur, nasi goreng di rumah saya terenak sedunia,” tutur Megawati disambut tawa peserta apel.

Akhirnya Gus Dur pun berkunjung ke rumah Megawati. “Pokokmen Mbak, awak dewe iki ojo sampek pecroh (pokoknya kita ini jangan sampai bertikai, red),” tutur Mega menirukan ucapan Gus Dur.

Megawati pun langsung bertanya maksud ucapan Gus Dur. Ternyata, maksud Gus Dur adalah jangan sampai kalangan nasionalis yang diwakili PDIP dan nahdliyin bertikai.

Gus Dur, sambung Megawati, wanti-wanti agar jangan ada gesekan antara nahdliyin dengan kader PDIP.  “Ini saya hanya menyampaikan yang diucapkan Mas Dur,” tutur Megawati yang lagi-lagi disambut tepuk tangan ribuan nahdliyin.

Selain itu Megawati juga mengisahkan pengalamannya saat masih kelas 5 sekolah dasar (SD) dan tinggal di Istana Negara bersama Presiden Soekarno. Kala itu, Megawati sering melihat orang-orang berkopiah menemui ayahnya di Istana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News