Ini Penyebab Napi Sering Bunuh Diri

Ini Penyebab Napi Sering Bunuh Diri
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Berbagai masalah terjadi di lembaga pemasyarakatan narkotika Samarinda. Lapas yang terletak di Jalan Padat Karya, Kelurahan Bayur, Samarinda Utara tersebut kesulitan mendapatkan air bersih meskipun sudah ada sambungan PDAM dan sumur bor.

Itu terjadi karena aliran PDAM yang terbatas dan kuantitas air sumur bor yang tak mencukupi. Saat ini, lapas lebih banyak mengandalkan air di danau sekitar lapas yang diangkut dengan kendaraan milik lapas.

Tak hanya itu, tingkat frustrasi warga binaan juga amat besar. Hal itu ditandai dengan upaya bunuh diri yang terjadi berulang kali, namun masih bisa digagalkan.

“Ada yang mau coba gantung diri, potong urat nadi, dan minum cairan pembersih kamar mandi. Kebanyakan masalah keluarga dan merasa putus asa,” ujar Kalapas Narkotika Samarinda Teguh Tri Hatmanto, Minggu (1/5).

Tingkat frustrasi warga binaan semakin parah mengingat mayoritas mereka yang terikat PP 99/2012. Peraturan tersebut berlaku bagi mereka yang terlibat pidana terorisme, narkotika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara, dan kejahatan hak asasi manusia yang berat.

Napi yang masuk kategori itu lebih sulit mendapatkan remisi. “Untuk antisipasi, kami rutin mengadakan razia. Siapa tahu ada WBP yang hendak berbuat nekat. Entah itu mau membuat kerusuhan atau percobaan bunuh diri dengan benda-benda terlarang seperti senjata tajam dan sebagainya,” imbuh Teguh. (nyc/er/k8/jos/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News