Ternyata, Pola Makan Nabati Mempengaruhi Pemanasan Global

Ternyata, Pola Makan Nabati Mempengaruhi Pemanasan Global
ILUSTRASI. FOTO: NCN

jpnn.com - Pola makan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan. Dengan makan lebih sedikit daging dan lebih banyak buah-buahan dan sayuran, maka bisa mengurangi angka kematian. Selain itu, mengurangi emisi pemanasan secara substansial dan menghemat miliaran dolar setiap tahun untuk biaya kesehatan dan kerusakan iklim.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences memprediksi dampak kesehatan dan perubahan iklim dengan pola makan nabati.

“Kami tidak mengharapkan semua orang untuk menjadi vegan,” kata pemimpin penulis, Dr. Marco Springmann, seperti dilansir laman NBC, Minggu (1/5).

Tetapi jika mereka melakukannya, mereka akan hidup lebih lama dan membantu mengurangi perubahan iklim.

“Apa yang kita makan sangat memengaruhi kesehatan pribadi kita dan lingkungan global," kata Springmann.

Para peneliti Oxford University meneliti model efek empat diet yang berbeda pada saat ini. Salah satu yang mengikuti pedoman global adalah termasuk jumlah minimum buah-buahan dan sayuran dan batas pada daging merah, gula, total kalori dan diet vegan.

Mengadopsi diet sejalan dengan pedoman global bisa mencegah 5,1 juta kematian per tahun pada tahun 2050.

Ketika datang ke perubahan iklim, rekomendasi diet yang akan memotong emisi yang berhubungan dengan makanan sebesar 29 persen, mengadopsi diet vegetarian akan memotong emisi sebesar 63 persen dan diet vegan sebesar 70 persen.

Pola makan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan. Dengan makan lebih sedikit daging dan lebih banyak buah-buahan dan sayuran, maka bisa mengurangi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News