Kamu Perlu tahu Soal Penyakit Sepsi

Kamu Perlu tahu Soal Penyakit Sepsi
Ilustrasi. Foto: riordanclinic.org

jpnn.com - Pernah dengar soal penyakit sepsis? Anda mungkin telah mendengar tentang sepsis di acara medis favorit Anda. Tapi berapa banyak yang Anda ketahui tentang sepsis dan gejalanya?

Sepsis bisa terjadi ketika Anda memiliki infeksi. Tubuh merilis zat kimia untuk melawan infeksi memicu peradangan. Menurut Mayo Clinic, peradangan ini bisa merusak beberapa sistem organ yang akhirnya akan menyebabkan organ failure.

Setiap jenis infeksi bisa menyebabkan sepsis, termasuk infeksi kulit, pneumonia dan infeksi saluran kemih. Jika sepsis berubah menjadi septic shock, tekanan darah akan menurun dan kematian bisa terjadi.

Siapa saja bisa terkena sepsis. Seperti dilansir laman Safebee, beberapa di antaranya adalah
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi dan anak-anak, orang tua.
-Selain itu juga orang-orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, AIDS, kanker dan penyakit ginjal atau liver dan yang menderita luka bakar parah.

Ada lebih dari 1 juta kasus sepsis setiap tahun. Menurut CDC, 28-50 persen orang yang mendapatkan sepsis akhirnya meninggal. Sepsis sulit untuk didiagnosa karena tidak ada satu tanda atau gejala yang secara otomatis menunjuk ke arah itu. Penderita bisa saja mengalami diare, muntah, sakit tenggorokan. Inilah tanda-tanda gejala sepsis akronim:

1. Menggigil, demam atau merasa sangat dingin (Shivering, fever, or feeling very cold).
2. Nyeri ekstrim atau ketidaknyamanan umum (Extreme pain or general discomfort).
3.  Kulit pucat atau berubah warna (Pale or discolored skin).
4. Sleepy, sulit untuk bangun dan bingung (Sleepy, difficult to rouse, confused).
5- Saya merasa seperti aku akan mati ( feel like I might die).
6. Sesak napas (Shortness of breath).

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala sepsis, hubungi dokter Anda segera atau pergi ruang gawat darurat. Dokter bisa mengobati sepsis dengan antibiotik. Pasien bisa menerima oksigen dan cairan IV untuk mempertahankan kadar oksigen darah normal dan tekanan darah. Dialisis ginjal mungkin diperlukan, menurut CDC. Pembedahan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus untuk membuang jaringan yang rusak.(fny/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News