Benarkah Bu Dosen Itu Mengancam tak Luluskan Roy?

Benarkah Bu Dosen Itu Mengancam tak Luluskan Roy?
Mahasiswi memperlihatkan foto almarhumah Dosen FKIP UMSU, Hj Nuraini Lubis (pakai kacamata) semasa hidupnya, saat di rumah duka Jalan Lama, Kec Pancur Batu, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (3/5). Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com - MEDAN – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), kehilangan salah satu dosen seniornya, Dra Hj NurainI Lubis MAP (63).

Dia dibunuh secara sadis oleh mahasiswanya sendiri, Roymardo Sah Siregar (21).

Humas UMSU Ribut Priadi mengatakan, pihaknya sendiri belum mengetahui persis karekter mahasiswa yang nekat membunuh mantan dekan FKIP itu. Sebab, mahasiswa di kampus UMSU banyak sehingga tidak seluruhnya bisa diketahui.

"Kita akan meminta keterangan dari rekan-rekannya untuk mengetahui bagaimana kepribadiannya. Kemudian kita akan melakukan wawancara kepada dosen yang selalu mengajar pelaku untuk mencari tahu jejak akademisnya. Selain itu, keluarga pelaku juga kita gali keterangan," ucapnya.

Menurut Ribut, pihaknya tidak mau mengeluarkan banyak penyataan karena pelaku masih dalam penyidikan. Oleh karenanya, pihak kampus akan tetap berkoordinasi dengan kepolisian. 

"Kita dan kepolisian juga tidak mau mendengar dari keterangan pelaku sendiri. Makanya kita gali keterangan dari orang lain, terdekat dan keluarganya," kata Ribut.

Disinggung mengenai pernyataan polisi bahwa pelaku nekat membunuh dosennya karena merasa diancam tak lulus, Ribut menyatakan tidak demikian. Sebab, dalam bahasa pendidikan bukan mengancam melainkan menasihati.

"Ancaman dalam kajian hukum. Kalau ditinjau dari segi pendidikan bagaimana dibilang mengancam. Dosen itu tak lain guru yang selalu memberikan terbaik kepada anak didiknya agar berhasil kelak di kemudian hari," cetusnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News