Ternyata, Abu Sayyaf Salah Tangkap...
jpnn.com - RABU (4/5), Julian Philip sudah tiba di Manado, Sulut. Raut bahagia terpancar dari wajah salah satu korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf itu. Maklum, kini dia kembali bisa bercengkerama dengan istri tercinta Femmy Wowor dan si jagoan kecilnya.
Andreas Pinontoan-Manado
PUKUL 14.15 Wita. Suasana ruang kedatangan Bandara Sam Ratulangi mendadak ramai. Kala, Batik Air flight number 6270 landing.
Sontak, awak media berlarian mencari Chief Officer Brahma 12, korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, beberapa waktu lalu.
Tak lama, keluarga kecil Philip-Wowor muncul dan langsung diserbu wartawan. Tak mau kalah sang kakak Julia, langsung menerobos memeluk dan mencium adiknya. Langsung diikuti peluk dan tangis bahagia adik bersama beberapa keluarga. Raut bahagia juga tak bisa disembunyikan Mark Christensen Philip.
Bocah tujuh tahun itu terus menempel pada sang ayah. Seakan tak mau dipisahkan lagi. Kemana ayahnya diwawancarai media, ia terus memeluk. Julian yang mengenakan kemeja jeans biru lengan panjang, selalu mengawali kata ‘Puji Tuhan’ kala dirinya diwawancarai.
Dirinya mengaku sangat bahagia bisa bertemu lagi dengan keluarga besarnya. “Yang paling saya kangen ialah bertemu keluarga,” ungkapnya.
Diakuinya, meski tak pernah disiksa, takut dan cemas tak akan bertemu keluarga. Waktu disandera pernah terlintas. Namun, dirinya hanya bisa berdoa agar bisa pulang.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri