Termakan Rayuan, 2 Gadis jadi Korban...

Termakan Rayuan, 2 Gadis jadi Korban...
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - MANADO - Lagi, dua gadis asal Minahasa Selatan (Minsel) ‘Keke’, menjadi korban perdagangan manusia (trafficking). Kasus tersebut terkuak, ketika Bunga (19) - nama samaran, warga salah satu desa di Kecamatan Tenga dan Bretney (20)-nama samaran-, warga salah satu desa di kecamatan Sinonsayang, kabur dari salah satu tempat hiburan malam di Kota Timika. Menurut pengakuan dua korban, mereka dikirim oleh VL alias Var.

Informasi yang dirangkum Posko Manado (JPNN Group) menyebutkan, VL mengiming-imingi kedua korban pekerjaan di Jayapura dengan gaji lumayan besar. Termakan rayuan VL, kedua korban akhirnya sepakat.

Keduanya diberangkatkan sekitar pertengahan Maret lalu. Namun, harapan kedua gadis ini sirna. Pasalnya, kedua gadis ini bukan dikirim ke Jayapura, melainkan ke Timika dan dipekerjakan di sebuah Pub (tempat hiburan malam, red).

Selama tiga bulan di sana, kedua korban terus berupaya untuk melarikan diri, namun  upaya mereka selalu gagal, karena keduanya selalu diawasi oleh anak buah pemilik Pub.

Pada awal Mei 2016, kedua korban berhasil lolos dari pengawasan, dan melarikan diri, lalu minta perlindungan pada salah satu anggota kerukunan Tumpaan, Amurang, Tenga (Turangga) di Timika. Bahkan kedua korban berhasil mengambil foto tersangka dan pemilik pub yang diduga terlibat Trafficking.

Mantan anggota DPRD Minsel, Karel Lakoy  mengatakan aksi trafficking yang terjadi di Minsel selama ini sudah sangat meresahkan warga.

Lakoy meminta kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus yang dialami kedua gadis asal Minsel yang diduga diperdagangkan ke tanah mutiara hitam.

“Rancananya kedua korban akan dipulangkan ke kampung halamannya dalam waktu dekat ini,” ujar Lakoy.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News