TOP! Demi NKRI, Anak Sang Jenderal Ikut Dalam Misi Khusus di Perbatasan RI-PNG

TOP! Demi NKRI, Anak Sang Jenderal Ikut Dalam Misi Khusus di Perbatasan RI-PNG
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (berkemeja putih) foto bersama usai upacara pemberangkatan pasukan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah Perbatasan RI-Papua Nugini di lapangan Apel Markas Kolinlamil, Jakarta Utara, Senin (9/5). FOTO: DOK.Kolinlamil for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sebanyak 450 prajurit TNI dari satuan Yonif Para Raider 330/Tri Dharma Kostrad akan melaksanakan tugas negara yakni pengamanan wilayah perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG). Menariknya, salah satu dari 450 prajurit TNI dalam misi ini adalah putra Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, yang kini menjabat Menteri Pertahanan RI.

Dia adalah Letnan Dua Infanteri Dwi Nanda Patriot, lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2014. Dwi adalah anggota Satgas yang dipimpin oleh Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma Kostrad Mayor Inf Kamil Bahrain Pasha.

Dwi bersama rekan-rekannya, Senin (9/5) berangkat dari dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta utara menuju perbatasan RI-PNG dengan menggunakan Kapal Perang TNI AL (KRI) Teluk Manado-537.

Kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) ini dikomandani oleh Letnan Kolonel (P) Priyo Dwi Saputro yang merupakan alumni AAL Angkatan 1999.

Sebelum Dwi bersama 449 prajurit lainnya diberangkatkan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terlebih dahulu mengecek persiapan pasukan di Markas Kolinlamil, Jakarta, Senin (9/5).

Kedatangan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu disambut oleh Panglima Komando Kolinlamil, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia.

Untuk diketahui, pemberangkatan pasukan tersebut dilepas dalam sebuah Upacara militer dipimpin oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 1 Kostrad Brigjen TNI Agus Suhardi di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/5).

Dalam Amanat tertulis Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen TNI Sudirman, menyampaikan kepada seluruh prajurit Satgas untuk memahami situasi dan kondisi wilayah perbatasan RI-PNG dengan permasalahan dan ancaman yang mungkin timbul. Ia juga meminta prajurit melakukan analisa situasi dengan akurat agar terhindar dari kesalahan pengambilan keputusan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News