PENTING! Program Listrik 35 Ribu MW Untuk Merangsang Pertumbuhan Ekonomi

PENTING! Program Listrik 35 Ribu MW Untuk Merangsang Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Program pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW) sangat penting untuk pembangunan. Sebab penyediaan listrik menjadi kunci untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan elektrifikasi.

Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai tujuan investasi. Karena itu, pemerintah fokus melakukan pembangunan infrastruktur, deregulasi, dan sumber daya manusia guna meningkatkan daya saing. Pembangunan infrastruktur seperti bendungan, irigasi, jalan, pelabuhan, dan bandara dilakukan untuk mengurangi biaya produksi, logistik untuk mampu bersaing. Namun, pembangunan tersebut harus diikuti dengan penyediaan listrik.

Demikian juga dengan peningkatan investasi swasta, termasuk UKM, yang membutuhkan prasarana listrik sebagai penunjang usahanya. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada tingkat elektrifikasi.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi bertajuk “Implementasi Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW" yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Kepresidenan RI di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/5).

Diskusi terbatas bersama perwakilan media ini menghadirkan narasumber yakni Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sofyan Basir, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman serta Franciscus Welirang dari Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI).

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan investor, pengusaha UKM, dan masyarakat, dalam hal ini termasuk penyediaan listrik. Karena itu, menurut Teten, pemerintah akan terus memonitor perkembangan pembangunan dan distribusi listrik di seluruh wilayah Indonesia.

Teten menjelaskan dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan akses terhadap listrik di seluruh daerah di Indonesia, pemerintah menargetkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dari 88 persen di tahun 2015 menjadi 97 persen di akhir tahun 2019,” .

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, mengungkapkan bahwa dalam program 35.000 MW, Kementerian ESDM juga meluncurkan Program Indonesia Terang (PIT). Program tersebut dalam rangka memenuhi target peningkatan rasio elektrifikasi nasional di tahun 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News