Perang Pecah, 4 Warga Kena Panah, 2 Mobil Tempur Diturunkan

Perang Pecah, 4 Warga Kena Panah, 2 Mobil Tempur Diturunkan
Salah satu kubu warga yang bertempur. Foto: Radar Timika

jpnn.com - TIMIKA - Empat warga mengalami luka serius terkena panah, menyusul pecahnya perang antara warga kubu bawah dan kubu atas di Kwamki Narama, Mimika, Papua, Kamis (12/5). Bentrok menegangkan ini tepatnya terjadi di perbatasan antara Kampung Harapan dan Amole. 

Dari pantauan Radar Timika, bentrokan bermula saat kubu bawah mengundang warga kubu atas untuk bertikai. Provokasi itu sudah dilakukan sejak pagi hari. Namun itu tidak berlangsung lama, aparat keamanan langsung membubarkan kedua kelompok.

Hingga siang sekitar pukul 13.00 WIT, warga kubu bawah mulai merangsak naik ke kubu atas untuk melakukan penyerangan, namun lagi-lagi dihalau oleh aparat keamanan anggota Batalyon Brimob B Pelopor Polda Papua dan Polres Mimika.

Melihat suasana semakin tegang, karena warga semakin dekat dan kubu atas pun sudah siap, aparat terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara. Tapi warga tidak mundur, malahan terus melakukan aksi lempar panah. 

Massa kembali saling serang di sekitar hutan dan kebun-kebun warga, yang membuat aparat kesulitan melakukan pengamanan. Kedua kelompok warga, lagi, saling serang hingga di lapangan sepak bola, hingga sore hari.

Aparat Kepolisian dibantu Brimob akhirnya berhasil membubarkan aksi kedua kelompok dengan menerjunkan kekuatan penuh, dengan dua unit mobil tempur di tengah-tengah kedua kubu yang sedang bentrok.

Kedua massa akhirnya mundur dan aksi saling serang dihentikan. Empat warga yang terluka diketahui bernama Mendias Kiwak (40), Joli Kiwak (45), Yayame Newegalem (30) dan Alkilas Magai (30). Hingga tadi malam, keempat korban masih dirawat di RSUD Mimika.

Setelah perang, aparat kembali masuk ke tengah-tengah kedua kubu untuk melerai. Kedua pihak menghentikan pertikaian, dan kembali ke tempat berkumpul masing-masing. Saat tulisan ini diracik tadi malam, aparat masih siaga di tengah lokasi perang untuk mengantisipasi adanya perang susulan. (rex/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News