Sebelum Dikubur Hidup-hidup, Korban Diracun dan Dicekik

Polisi Kejar Aktor Intelektual di Jakarta

Sebelum Dikubur Hidup-hidup, Korban Diracun dan Dicekik
Perempuan yang ditemukan di semak-semak TPU Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Foto: Radar Cirebon

jpnn.com - CIREBON - Wanita yang nyaris dikubur hidup-hidup di Cirebon beberapa waktu lalu akhirnya meninggal dunia di RSUD Gunung Jati, Jumat (13/5). Dia tewas setelah sekarat akibat luka jeratan di lehernya yang diduga dilakukan oleh para pembunuh bayaran yang ingin menguburnya.

Penyidikan aparat kepolisian pun mulai mengungkap sejumlah fakta penting mengenai kejahatan sadis yang misterius ini. Selain dianiaya dengan dijerat kabel charger dan dicekik dengan tangan kosong, korban juga diduga diracun oleh para pelaku. 

Menurut Kasubdit Penmas Polda Jabar AKBP Bakhtiar Joko Mujiono, ada tiga tim yang terlibat dalam eksekusi tersebut. Tim pertama yang meracuni dan mencekik korban serta membawa korban dari Jakarta ke Cirebon. “Dari hasil keterangan sementara, tim pertama itu ada tiga orang, FJR, TA (perempuan) dan IM,” ujar AKBP Bakhtiar saat dihubungi Radar, Sabtu (15/5) kemarin.

Dijelaskannya, tim dari Jakarta ini sebagai aktor intelektual yang melakukan perencanaan dan eksekusi pertama. Mereka kemudian memindahkan korban ke mobil tim ke dua yang di dalamnya ada Sigit, Feby dan satu orang pelaku lainnya. Diduga, proses car to car ini dilakukan di sebuah tempat sepi di dekat terowongan Mertapada. Tim pertama kemudian pulang kembali menuju Jakarta. 

Dari tim kedua, korban kemudian diserahkan kepada Dimang (28) pria berambut gondrong yang rumahnya tak jauh dari TPU. Korban tiba di TPU sekitar pukul 02.30 WIB dan karena masih hidup dan nampak bergerak-gerak, korban pun kemudian diduga dianiaya dengan cara dicekik hingga lemas.

Selesai mengantarkan korban, tim kedua pun kemudian pergi meninggalkan TKP, sementara tubuh korban ditaruh di samping tembok pembatas dengan posisi terbujur menghadap ke atas, ditutupi dua batang pohon pisang dan ranting-ranting agar tidak kelihatan.

“Kita masih kejar aktor intelektualnya. Untuk pelaku lain yang di Cirebon sudah kita amankan, terakhir ada empat orang,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam perkembangannya, para pelaku dipindahkan penahanannya dari Mapolsek Lemahabang ke Mako Polres Cirebon. (dri/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News