Diduga Sebabkan Banjir, LHK Sidak Tambang Pasir di Bogor

Diduga Sebabkan Banjir, LHK Sidak Tambang Pasir di Bogor
Diduga Sebabkan Banjir, LHK Sidak Tambang Pasir di Bogor

jpnn.com - JAKARTA -  Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Karliansyah diam-diam melalukan inspeksi mendadak ke lokasi galian tambang pasir PT Lotus SG Lestari. Sidak dilakukan terkait laporan warga korban banjir bandang Desa Cipinang, Rumpin, Kabupaten Bogor, Minggu (15/5) kemarin. 

Informasi yang diperoleh menyebut Karliansyah didampingi Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka Sulistyowati, sejumlah deputi di Kementerian LHK dan anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu.

Mereka melihat langsung kondisi rumah warga yang diterjang banjir bandang. Rombongan juga meninjau sejumlah titik lokasi penggalian tambang pasir, kerikil dan andesit milik PT  Lotus.

"Kami sangat berterimakasih atas kunjungan langsung pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke desa kami. Mereka melihat langsung lokasi penambangan dan dampak banjir bandang yang menyebabkan kerusakan hingga hancurnya rumah-rumah warga di desa kami," ujar perwakilan warga yang ikut mendampingi rombongan, Puput, Senin (16/5).

Menurut Puput, kerusakan di Kampung Ciapus Desa Cipinang dan Kampung Nunggaherang Desa Tegal Lega, ‎mencapai 217 rumah. Baik itu yang mengalami kerusakan ringan maupun berat. Selain itu, tiga rumah di antaranya bahkan hancur hingga tak bersisa terbawa arus.

Banjir bandang juga mengakibatkan dua mobil hancur, serta puluhan motor rusak berat karena terendam banjir yang datang tiba-tiba.

"Itu belum kerugian harta benda warga yang rusak atau hanyut akibat terendam banjir seperti perabotan, alat elektronik, serta kolam ikan, sawah, kebun. Kalau ditotal, sampai miliaran rupiah mas. Parahnya sampai detik ini tidak ada bantuan dan tanggung jawab dari Lotus," ujarnya.

Banjir bandang diketahui ‎ menerjang Desa Cipinang dan Tegal Lega, Rumpin, Kabupaten Bogor pada 1 Mei lalu. Banjir terjadi akibat luapan sungai Cimanciri yang menyebabkan jebolnya tanggul. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News