Ternyata ini Asal Penamaan Rokok Kretek

Ternyata ini Asal Penamaan Rokok Kretek
Ismanu Soemiran. FOTO : Dok jpnn

jpnn.com - Keberadaan kretek di Indonesia tak bisa dilepaskan dari satu nama, yakni Haji Djamhari atau Djamahri. Menurut kisah yang dipercaya selama turun temurun, penduduk Kudus Kulon inilah yang melahirkan rokok kretek di medio 1870 – 1880an.

Menurut buku “Kretek Jawa Gaya Hidup Lintas Budaya”, rokok yang Djamhari ciptakan merupakan perpaduan dari rajangan tembakau dan cengkeh. Setelah dicampur, dedaunan itu dibungkus dengan klobot atau kulit jagung. Dan, ketika dibakar, bunyi yang terdengar adalah kretek…kretek…

Makanya, akhirnya rokok itu dinamakan kretek.

Ajaibnya, setelah rutin menghisap kretek, sesak nafas yang diderita Djamhari sejak lama bisa sembuh total. Sontak, kabar tersebut secara cepat menyebar ke warga sekitar dan mereka mulai mengadopsi cara Djamhari memproduksi kretek.

”Makanya, salah besar jika ada yang mengatakan merokok itu sepenuhnya merugikan. Tetap ada hal positif yang bisa didapatkan dari sebatang rokok kretek,” jelas Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Ismanu Soemiran.

Tak heran jika kemudian di Kudus, kota asal Djamhari mulai bermunculan usaha-usaha rokok kretek skala rumah tangga. Bahkan Nitisemito, seorang pengusaha lokal, berhasil mengangkat rokok menjadi industri berskala besar dengan jumlah karyawan mencapai 15 ribu orang. (jpnn/pda)


Keberadaan kretek di Indonesia tak bisa dilepaskan dari satu nama, yakni Haji Djamhari atau Djamahri. Menurut kisah yang dipercaya selama turun temurun,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News