MENGHARUKAN, Korban Tragedi Air Terjun Dua Warna itu Sempat Bermanja ke Ibunya

MENGHARUKAN, Korban Tragedi Air Terjun Dua Warna itu Sempat Bermanja ke Ibunya
Suasana pemakaman jenazah Ryan Tio Fandi (26), salah satu korban banjir bandang Sibolangit di lokasi Perkuburan Muslim Solang-Soling, Jalan Anugrah Mataram, Medan, Selasa (17/5/2016). Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS/Jawa Pos Group

jpnn.com - MUHAMMAD Riyantio Fandi alias Tio (25), warga Jalan Pelajar Timur No. 189 Medan, Kel Binjai, Medan Denai,  merupakan salah satu korban bencana banjir bandang Air Terjun Telaga Dua Warna yang ditemukan tewas oleh tim evakuasi pada Minggu (15/5) lalu. Tio adalah pemandu wisata di tempat rekreasi tersebut

Suasana duka tampak menyelimuti kediaman orang tuanya, Selasa (17/5). Para keluarga, kerabat, teman dan rekannya ramai berdatangan melayat ke rumah duka. Mereka menyampaikan belasungkawa dan turut berduka cita. Jenazah Tio dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Anugrah Mataram, Kel Binjai, Medan Denai sekitar pukul 09.00 WIB. 

Sutrisno Wijaya (68), ayah kandung Tio tampak cukup tegar atas kepergian anak bungsunya dari enam bersaudara. Meski tampak tegar, Sutrisno akhirnya bersedih menceritakan semasa hidup anak bungsunya itu.

"Anak saya ini orang yang pekerja keras, tak kenal mengeluh dan menurut sama orang tua. Saya pun terkejut dia meninggal karena terkena bencana banjir bandang," ungkap Sutrisno dengan wajah terpukul, yang ditemui di rumah duka usai proses pemakaman jenazah anaknya.

Ia menceritakan, kepergian Tio tak memiliki firasat atau tanda-tanda sedikitpun. Hanya saja abang kandungnya, M Yogi Pranata (31) dan teman satu pekerjaannya. Karena, sehari sebelum kejadian, Tio banyak diam dan melakukan hal yang jarang dilakukannya.

"Abang bilangnya (M Yogi Pranata), Tio berubah menjadi sosok pendiam. Dia juga membersihkan kandang burung peliharaan di tempat abangnya. Padahal, tak biasanya dia seperti itu," ungkap pria yang memiliki anak tiga perempuan dan tiga laki-laki.

Diutarakannya, pada hari Selasa (10/5) lalu, Tio sempat pulang ke rumah dan bertemu ibunya. Dia kemudian bermanja sembari memeluk ibunya. Bahkan, abangnya, Yogi yang juga pulang tak mau kalah dan ikut memeluk ibunya. Wajar saja, sudah lama enggak ketemu.

"Keesokan harinya, Rabu (11/5) pagi, anak Tio pergi mengantar surat lamaran kerja ke PT Yakult. Dia pun kemudian pergi mengirim surat lamaran tersebut dengan diantar abangnya. Setelah itu, barulah diantar ke Sibolangit," jelas Sutrisno.

MUHAMMAD Riyantio Fandi alias Tio (25), warga Jalan Pelajar Timur No. 189 Medan, Kel Binjai, Medan Denai,  merupakan salah satu korban bencana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News