Pemerintah Bogor Libatkan 1.500 Pramuka Pelototi Situs Film Panas

Pemerintah Bogor Libatkan 1.500 Pramuka Pelototi Situs Film Panas
Ilustrasi AFP

jpnn.com - CIBINONG - Laman-laman berbau pornografi masih mendominasi kunjungan tertinggi pengguna internet. Kondisi itu pula yang sedikit banyak menjadi musabab tingginya angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

“Karena itu, menjadi kewajiban pemilik warnet (warung internet) untuk mengawasi dan menjaga ketertiban di lingkungan sekitar,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Wawan Munawar Sidik, pada pelatihan bagi pemilik warnet dan Pramuka, di aula Diskominfo, bilangan Tegar Beriman, Kamis.

Wawan juga mengungkapkan, tak jarang warnet menjadi lokasi transaksi narkoba. Adapula warnet yang membebaskan pelanggannya membawa minuman beralkohol saat berseluncur di dunia maya.

“Ini harus segera ditanggulangi. Bagaimana kita mengelola usaha dangan baik, nyaman, dan diurus perizinannya,” cetusnya seperti dikutip dari Radar Bogor (Jawa Pos Group).

Selain itu, Wawan meminta pemilik warnet tidak menerima pelanggan dari kalangan pelajar di jam-jam sekolah. Kemudian pemilik warnet juga harus bisa mengawasi situs-situs yang diakses kalangan pelajar, serta tertib dalam waktu operasional.

“Mudah-mudahan anak-anak kita bisa terselamatkan dari dampak negatif internet. Pesan saya, para pengelola warnet bisa mengikuti kegiatan ini agar menciptakan sinergi dengan Diskominfo” pintanya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Septriana Tangkari, mengajak para siswa untuk menjadi pelopor untuk memerangi situs porno. Caranya, mereka bisa melaporkan situs porno yang kerap diakses pelajar kepada Kemenkominfo melalui situs resmi.

“Saat ini juga, 1.500 Pramuka Kabupaten Bogor bisa aktif melaporkan situs porno. Artinya, akan semakin banyak tontonan negatif yang dapat kita blokir,” kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News