Suami Dicekoki Obat Diabates, Istri Melayani Pria Lain

Suami Dicekoki Obat Diabates, Istri Melayani Pria Lain
Ilustrasi. FAJAR/RADAR SURABAYA

jpnn.com - SELAMA sepuluh tahuh Sephia, 35, terus mencampuri minuman kopi atau teh suaminya, Donwori, 47 dengan obat diabetes dan depresi. Selama itu pula hasrat seksual si suami menurun. Antara sadar dan tidak sadar, Donwori, akhirnya sadar beneran selama sepuluh tahun tahun dia tak pernah jadi pemain di atas ranjang bersama istrinya. 

Bahkan, Donwori baru menyadari bila dia hanya dijadikan penonton aksi si istri dengan pria hidung belang. 

Sephia secara rutin membeli obat diabetes untuk Donwori di salah satu apotek kepercayannya di kawasan Tembok, Surabaya. 

“Saya tidak tahu kalau istri tega mencekoki obat itu. Saya baru sadarnya ketika sakit, terus tes darah. Ternyata darah saya banyak mengandung obat-obatan,” kata Donwori di sela-sela talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1 A Surabaya, pekan lalu. Kesadaran Donwori bahwa sering mengosumsi obat diabetes dan depresi itu membuka tabir kesalahan dia selama ini. 

Ya, selama bertahun-tahun pula, efek dari obat itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan rohaninya. Di bidang jasmani, Donwori harus kehilangan gairah bercinta dengan istrinya. Dia tak pernah bernafsu melihat istrinya. Maka si Donwori mempersilakan sang istri mencari pria lain. 

Mulanya, si istri hanya main selingkuh dengan tetangganya. Lama kelamaan Sephia mulai blak-blakan. Donwori tak terima dan sempat mengajukan talak cerai ke PA. Entah bagaimana kisahnya hingga Donwori akhirnya justru meminta Sephia kembali ke pelukannya. 

Pria yang bekerja sebagai marketing itu pun berjanji tidak akan melarang kegiatan Sephia. Bahkan membiarkan dia hidup sesuka hati. “Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata pria asal Blauran itu. 

Kian menderitanya si Donwori. Sejak dia tak mampu memberikan kebutuhan biologisnya untuk istri, Donwori mengalami masalah rohani. 

SELAMA sepuluh tahuh Sephia, 35, terus mencampuri minuman kopi atau teh suaminya, Donwori, 47 dengan obat diabetes dan depresi. Selama itu pula

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News