Bandara Anyar Minangkabau Cerahkan Pariwisata Sumbar

Bandara Anyar Minangkabau Cerahkan Pariwisata Sumbar
Bandara Minangkabau. Foto: dok AP II

jpnn.com - PADANG - Fasilitas transportasi dengan destinasi wisata bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Hal itu yang terjadi bagi Pariwisata di Sumatera Barat. Betapa tidak, provinsi yang beribukota-kan Padang itu kini “pintu masuk”nya mengalami pengembangan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang.

”Sebuah hasil kerja dari Departemen Perhubungan yang perlu diberikan apresiasi tinggi. PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pengembangan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, dengan memperluas bangunan terminal penumpang, memperpanjang runway, dan mengintegrasikan bandara dengan stasiun kereta. Sebuah kabar yang baik untuk Pariwisata Sumbar,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Burhasman. 

Apalagi jelas kabar tersebut sangat cocok dengan apa yang telah dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya, beberapa waktu lalu. Setelah Rapat Koordinasi Provinsi Sumatera Barat bersama 19 Bupati-Walikota di Padang, Menpar langsung tancap gas, menyusun planning untuk Sumber sebagai Halal Destination. ”Ini artinya gayung bersambut dengan kondisi pengembangan bandara,” ujar Burhasman sumringah.

Carocok, Painan, Sungai Nyalo merupakan nama-nama tempat wisata yang pintu masuknya dari bandara tersebut. Potensi Mandeh sebagai "Raja Ampat"-nya Sumbar luar biasa. Alamnya bagus. Bisa dikembangkan sebagai wisata bahari yang indah. Sedang dibangun akses dari bandara Padang ke kawasan Mandeh tembus ke Sungai Nyalo. Padang diprediksi akan semakin ramai.

Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II Persero Agus Haryadi mengatakan, pada tahap I bangunan terminal penumpang diperluas menjadi 36.789 m2 sehingga dapat menampung pergerakan sebanyak 3,7 juta penumpang per tahun, kemudian pada tahap II akan dikembangkan menjadi 49.124 m2 guna menampung 5,9 juta penumpang per tahun. 

”Seiring dengan perluasan terminal penumpang, jumlah konter check-in akan bertambah menjadi total 32 konter dengan 5 conveyor belt pengambilan bagasi,”jelasnya dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, konsep di dalam terminal juga akan diubah dengan memasukkan seluruh fasilitas pelayanan seperti toilet, musholla, nursery room, kids zone, dan area komersil ke dalam ruang tunggu keberangkatan sehingga menciptakan ruang lebih luas bagi penumpang pesawat. 

”Adapun pengembangan terminal di Bandara Internasional Minangkabau memiliki desain  modern dengan mengedepankan karakter dan kearifan lokal Sumatera Barat,” jelasnya. 

PADANG - Fasilitas transportasi dengan destinasi wisata bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Hal itu yang terjadi bagi Pariwisata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News