Korban Perkosaan Diusir Warga, Tinggal di Kandang Bebek, Pakde Karwo Sedih

Korban Perkosaan Diusir Warga, Tinggal di Kandang Bebek, Pakde Karwo Sedih
Foto ilustrasi dok.Jawa Pos Group

jpnn.com - SURABAYA - Maraknya kasus pencabulan dan kekerasan seksual di Jawa Timur (Jatim) segera direspons Gubernur Soekarwo. Menurut dia, perlu ada program gebrakan baru untuk meningkatkan kepedulian masyarakat. Dengan demikian, permasalahan tersebut bisa lebih cepat teratasi. Bahkan dicegah sebelum terjadi.

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menyatakan bahwa Jatim sudah berstatus darurat penanganan terhadap kekerasan seksual. Berbagai kasus yang muncul beberapa pekan terakhir sudah cukup membuktikan bahwa seluruh lapisan masyarakat harus turun untuk membuat proteksi. 

”Ini saya anggap serius. Kita harus buat gerakan kontrol mulai sekolah hingga masyarakat,” tutur gubernur saat ditemui seusai rapat paripurna di DPRD Jatim kemarin.

Pakde Karwo mencontohkan salah satu kasus yang mengundang keprihatinan beberapa waktu belakangan. Yaitu, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sidoarjo diperkosa lima tetangganya. 

Bukannya menolong, warga sekitar malah mengusir korban hingga harus tinggal di bekas kandang bebek.

Ada pula kasus pencabulan seorang gadis 13 tahun yang dilakukan delapan anak dan remaja di Surabaya. Juga kasus pencabulan 58 anak di bawah umur oleh pengusaha Sony Sandra di Kediri. 

Semua kasus itu sudah cukup untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli lingkungan. ”Sekarang tetangga kita, besok bagaimana dengan keluarga kita?” ucapnya.

Karena itu, Pakde Karwo berencana mengumpulkan SKPD terkait. Misalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Sosial Provinsi Jatim untuk membahas program pengentasan masalah sosial tersebut. 

SURABAYA - Maraknya kasus pencabulan dan kekerasan seksual di Jawa Timur (Jatim) segera direspons Gubernur Soekarwo. Menurut dia, perlu ada program

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News