Gara-gara Gambar Kopiah dan Jilbab, Konde Institute Disomasi

Gara-gara Gambar Kopiah dan Jilbab, Konde Institute Disomasi
Gambar ini yang diminta dicabut dari situs Konde Institute. Foto: www.konde.co

jpnn.com - JAKARTA--Aliansi Gerakan Indonesia Baru resmi menyomasi Konde Institut, pengelola situs,  www.konde.co. Somasi diajukan karena adanya pemuatan berita "Infografis Bentuk Kekerasan Seksual" . Di situs itu digambarkan grafis pemaksaan perkawinan dengan pria berkopiah dan perempuan berjilbab. Ini memberi kesan perkawinan paksa seolah hanya dilakukan umat Islam.

"‎Kami sebagai bagian dari elemen umat Islam menyampaikan keberatan atas penggunaan simbol/ilustrasi pada jenis kekerasan seksual berupa pemaksaan perkawinan," tegas Ihsan Gumilar, jubir Aliansi Gerakan Indonesia Baru, kemarin.

Aliansi Gerakan Indonesia Baru terdiri‎ dari Reza Indragiri Amriel‎, Mustofa B. Nahrawardaya‎,  Ridha H.R. Salamah‎, Syaefullah Hamid‎, Ihsan Gumilar, Imam Nawawi‎, dan Ferry Is Mirza.

Dalam somasinya, Aliansi berpendapat, penggunaan infografis itu, secara langsung akan menggiring publik untuk menganggap bahwa pemaksaan perkawinan merupakan bagian dari ajaran Islam. Padahal tindakan tersebut hanya tafsir sepihak Konde Institute.

Menurutnya, tindakan itu bisa saja dianggap sebagai ungkapan kebencian dan perbuatan penodaan terhadap agama Islam. Hal itu disebut melanggar Pasal 156a KUHP dan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pengelola www.konde.co dituding telah memarjinalkan, mendiskreditkan, mendiskriminasi bahkan menstigma negatif ajaran Islam dan umatnya.

“Konde Institute sebagai pengelola www.konde.co harusnya mengedepankan penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap ajaran Islam sebagai agama,. Bukan menghakimi dan merendahkannya," tegasnya.

Aliansi memperingatkan Konde Institute segera mencabut pemuatan simbol/illustrasi di situs itu dalam waktu 7 x 24 jam. Konde Institute juga diharuskan meminta maaf kepada seluruh umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi beragama secara terbuka melalui media cetak nasional. Setidaknya-tidaknya di salah satu media cetak nasional. Termasuk di halaman utama situs www.konde.co sendiri. (esy/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News