Hati-Hati, Ini Cara Perang Terkini
jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, perang era kini banyak dilakukan lewat penggalangan opini-opini yang menyesatkan. Contohnya, mengopinikan pemimpin Indonesia seolah-olah dikendalikan oleh negara asing.
Kemudian, membenturkan lembaga dengan penegak hukum, serta melakukan rekayasa-rekayasa lain. Sehingga menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Misalnya, televisi juga menampilkan iklan yang jelek, kekacauan, mengadudomba TNI-Polri dan lain-lain. Jadi ini adalah cara perang terkini, perang melalui kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Gatot saat menjadi pembicara pada Orientasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepala Daerah 2016 Angkatan ke-2, yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (27/5).
Menghadapi kondisi yang ada, segenap elemen bangsa kata Gatot, harus bersatu. Terutama para elite mulai dari pusat sampai daerah. Karena tidak mungkin menghadapi kondisi yang ada secara sendiri-sendiri.
"Jangan berwacana, ribut dan saling berperang dengan pemerintah. Harusnya bersatu dan utamakan karya. Perang di manapun sekarang berlatar belakang ekonomi. Maka wujudkan kedaulatan ekonomi," ujarnya.
Panglima TNI juga mengajak para kepala daerah memanfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) yang ada. Termasuk sampai ke tingkat kecamatan dan terutama elemen terbawah.
"Dandim (Komandan Kodim) bertentangan dengan bupati tidak bisa kerja. Jadi manfaatkan, untuk laksanakan kebijakan bapak. Kalau Dandim enggak benar, panggil saja," ujarnya.
Gatot juga mengajak para kepala daerah benar-benar memanfaatkan kondisi geografis yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, perang era kini banyak dilakukan lewat penggalangan opini-opini yang menyesatkan.
- Menurut Gilbert, Ini Solusi Mengatasi Kemacetan di Jakarta Seusai Menanggalkan Status Ibu Kota
- Haedar Sebut Penerimaan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Mencerminkan Kenegarawanan
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- Tyas Fatoni Lantik Triana Sandi Fahlepi Sebagai Pj Ketua TP PKK Muba
- 4 Pasien DBD di Banyuwangi Meninggal Dunia